Surabaya (ANTARA News) - Badan Liga Sepakbola Indonesia (BLI) akan menetapkan standar kelayakan minimal sebagai persyaratan bagi klub-klub yang akan berlaga di kompetisi Superliga 2008. Direktur Kompetisi BLI, Joko Driyono, yang dihubungi wartawan di Surabaya, Rabu, mengatakan masalah standar kelayakan menjadi perdebatan sengit, karena berkaitan dengan ketentuan yang ditetapkan Konfenderasi Sepakbola Asia (AFC). "Kalau harus mengikuti standar AFC, maka 18 klub yang sudah menggenggam tiket Superliga dipastikan tidak memenuhi persyaratan. Karena itu, kami masih membahas standar minimal seperti apa yang harus diberlakukan," katanya menegaskan. Beberapa persyaratan yang belum dipenuhi klub di antaranya infrastruktur stadion dan status badan hukum klub. Infrastruktur stadion meliputi kualitas lapangan, lampu penerangan, bangku penonton, dan ruang ganti serta fasilitas lainnya. Khusus untuk infrastruktur stadion, BLI mencatat sekitar delapan stadion di daerah yang nilai cukup memenuhi syarat, tapi sebagian besar bukan milik klub yang lolos Superliga. Kedelapan stadion adalah Petrokimia Gresik, Gelora Delta Sidoarjo, Manahan Solo, Mulawarman Bontang, Sempaja Samarinda, Jaka Baring Palembang, Maguwoharjo Sleman Yogyakarta, dan Jalak Harupat Bandung. "Klub-klub masih harus memenuhi sejumlah persyaratan memiliki stadion dengan dilengkapi lampu penerangan dan fasilitas wajib lainnya," kata Joko Driyono. Pada akhir Januari atau awal Februari mendatang, BLI akan mengeluarkan dua aturan, yakni manual liga dan manual lisensi klub, imbuhnya. Manual liga berkaitan dengan aturan kompetisi, sementara manual lisensi menyangkut persyaratan yang harus dipenuhi klub untuk berlaga di Superliga. "Setelah aturan itu keluar, klub-klub harus melakukan penyesuaian. BLI memberi batas waktu kepada klub hingga April 2008 untuk melakukan pembenahan, sebelum peserta Superliga ditetapkan pada Mei 2008," katanya menjelaskan. Apabila sampai batas waktu yang ditetapkan ternyata klub tidak mampu memenuhi persyaratan, mereka dipastikan gagal ikut kompetisi Superliga yang rencananya digelar sekitar Juli 2008. Semua persyaratan standar kelayakan itu, katanya, diberlakukan untuk meningkatkan kualitas kompetisi sesuai yang ditetapkan AFC. "Memang tidak bisa langsung mengikuti standar AFC, tapi secara bertahap hingga tahun 2012 semua harus sudah terbangun dengan baik," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2008