Surabaya (ANTARA) - Sejumlah warga mengeluhkan seringnya terjadi kecelakaan lalu lintas di Jalan Middle East Road (MERR) sisi timur Gunung Anyar, Kota Surabaya, Jawa Timur, karena sejak diuji coba pada 9 Mei lalu hingga saat ini belum dilengkapi lampu pengatur lalu lintas.
"Hampir setiap hari terjadi kecelakaan di Jalan MERR sisi timur," kata salah seorang pengurus RW 02, Kelurahan/Kecamatan Gunung Anyar Kemas A Chalim, di Surabaya, Kamis.
Menurut dia, tikungan dari arah SMP 62 menuju MERR selama ini belum ada lampu lalu lintas sehingga sering menyebabkan kecelakaan di kawasan tersebut.
Sejak MERR sisi timur diuji coba, lanjut dia, kebanyakan warga melewat tikungan tajam tanpa lampu lalu lintas tersebut. Sementara di arah berlawanan banyak kendaraan roda empat melaju dari arah Gunung Anyar Lor menuju Pondok Candra.
"Di tikungan itu sering terjadi kecelakaan," katanya.
Menurut dia, di tikungan tersebut selama ini belum ada sosialisasi atau tanda dilarang memutar.
Dari arah Pasar Gunung Anyar menuju MERR, tikungannya juga terlalu bahaya tentunya ini membahayakan jika nantinya MERR sisi barat dibuka.
"Kami berharap ibu wali kota bisa melihat secara langsung kondisi lapangan. Kalau dibiarkan banyak makan korban," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, juga banyak anak-anak yang melakukan balap motor liar di kawasan MERR pada saat malam hari. "Perlu adanya pengamanan supaya tidak ada yang balap liar," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad mengatakan selama ini belum ada laporan kecelakaan dari pihak Polsek setempat, sedangkan kalau pelanggaran pihaknya memang masih melakukan sosialisasi.
"Awal bulan depan kita tindak tilang bersama kepolisian. Kami berharap pengurus RW bisa lapor ke lurah dan camat setempat," katanya.
Jalan MERR tersebut merupakan jalur alternatif yang diharapkan mampu menambah kapasitas jalan di Surabaya. "Ini merupakan satu bagian dari inner ring road yang diharapkan mampu menambah kapasitas jalan," ujarnya.
Untuk pengamanan dan pengaturan arus lalu lintas di seputaran, Dishub Surabaya juga menggandeng beberapa pihak di antaranya Satlantas Polrestabes Surabaya, Polsek Rungkut, Satpol PP, serta Dinas Perhubungan Sidoarjo.
"Mereka ikut serta mengawasi dan melakukan pengamanan jika ada pengendara yang melanggar lalu lintas menerobos jalur sisi barat atau dari arah Sidoarjo menuju Surabaya," katanya.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019