"Tadi KA Kahuripan dari Bandung ke Blitar lambat hingga lima jam lebih. Jadi, jalur petak di jalan yang ada anjlokan tersebut tidak bisa dilewati," kata Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko saat dikonfirmasi lewat telepon seluler, Kamis.
Ia mengatakan akibat kereta yang anjlok di Jawa Barat tersebut harus menggunakan alternatif agar perjalanan kereta api tetap lancar, dengan memutar. Selisih antara perjalanan yang normal dengan alternatif itu lebih lama, hingga dua jam.
Lebih lanjut, ia mengatakan untuk Kereta Api Kahuripan yang lewat di wilayah Daop 7 Madiun tiba di Stasiun Blitar sekitar jam 11.00 WIB. Namun, sebelum tiba dari PT KAI sudah membuat alternatif dimana untuk baliknya dari Blitar diberangkatkan dengan menggunakan rangkaian KA Brantas Lebaran. Dengan itu, nantinya KA Brantas Lebaran sementara menggunakan KA Kahuripan.
Ixfan menambahkan penggantian rangkaian kereta api itu nantinya jika normal akan dikembalikan. Dengan itu, PT KAI juga meminta maaf akibat kejadian keterlambatan ini.
Sebelumnya, Kereta Api Lodaya tambahan rute Solo-Bandung diketahui anjlok di wilayah Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (29/5) sore, mengakibatkan adanya rintang jalan (rinja) di petak jalan tersebut.
Petugas juga langsung menanganinya dan pada pukul 20.21 WIB pada roda yang anjlok telah terangkat kembali. PT KAI Daop 2 wilayah tersebut, juga telah melakukan evakuasi penumpang KA Lodaya tambahan dengan langkah operstaven menggunakan bus.
Dari kejadian tersebut berdampak pada kelambatan KA yang akan menuju ke arah timur, baik tujuan ke Daop 7 maupun yang melintas wilayah Daop 7 dikarenakan harus berubah pola operasi yang tadinya rute Bandung-Banjar-Kroya, menjadi Bandung-Purwakarta, Cikampek-Purwokerto-Kroya.
Adapun kereta api yang mengalami kelambatan terpantau pada jam 06.15 WIB yakni KA 50A (Turangga) posisi Stasiun Kemiri lambat 100 menit, KA 112A (Mutiara Selatan) posisi Stasiun Kutoarjo lambat 344 menit, KA 92 (Malabar) posisi Stasiun Kutowinangun lambat 457 menit, dan KA 182a (Kahuripan) posisi Stasiun Ijo lambat 352 menit.
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019