Indeks Dow Jones Industrial Average turun 221,36 poin atau 0,87 persen, menjadi berakhir di 25.126,41 poin. Indeks S&P 500 turun 19,37 poin atau 0,69 persen, menjadi ditutup di 2.783,02 poin. Indeks Komposit Nasdaq berkurang 60,04 poin atau 0,79 persen, menjadi berakhir di 7.547,31 poin.
Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 diperdagangkan lebih rendah di sekitar penutupan pasar, dengan sektor utilitas turun 1,13 persen, memimpin kerugian.
Saham-saham ritel banyak terpukul oleh serangkaian laporan laba yang suram dan ketegangan perdagangan, dimana ada yang mengalami kerugian terburuk hingga dua digit.
Saham Abercrombie & Fitch anjlok hampir 26,5 persen, karena pengecer pakaian Amerika Serikat itu melaporkan bahwa laba kuartal pertamanya mengalami penurunan dan pendapatan kuartalannya jatuh di bawah perkiraan analis.
Saham Canada Goose anjlok hampir 30,9 persen, karena produsen pakaian luar Kanada itu membukukan pendapatan lebih lemah dari yang diperkirakan untuk kuartal pertama. Prospek tahunannya juga tidak sesuai dengan ekspektasi pasar.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10-tahun dan 5-tahun turun masing-masing menjadi 2,264 persen dan 2,069 persen jelang bel penutupan perdagangan. Keduanya turun di bawah 2,362 persen imbal hasil surat utang jangkan pendek bertenor tiga bulan.
Angka imbal hasil tersebut sekali lagi telah menciptakan apa yang disebut kurva imbal hasil terbalik, yang secara luas diambil sebagai prekursor resesi ekonomi.
Imbal hasil sekitar 2,3 persen dari surat utang pemerintah 10-tahun menandai level terendah sejak September 2017. Sejauh ini, inversi telah berada pada kecepatan untuk level terdalamnya dalam hampir 12 tahun.
Baca juga: Wall Street turun di tengah meningkatnya kekhawatiran perdagangan
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019