Kontrak emas naik 3,8 dolar AS atau 0,3 persen, menjadi menetap pada 1.286,3 dolar AS per ounce
Chicago (ANTARA) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange menetap lebih tinggi pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), yang untuk pertama kalinya dalam tiga sesi berturut-turut, berbanding terbalik dengan penurunan pasar saham AS dan aset-aset lainnya yang cenderung diuntungkan ketikan selera terhadap aset-aset berisiko meningkat.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus naik 3,8 dolar AS atau 0,3 persen, menjadi menetap pada 1.286,3 dolar AS per ounce.
Pada pukul 17.45 GMT, indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 336,10 poin atau 1,31 persen. Indeks S&P 500 turun 30,24 poin atau 1,08 persen, dan Indeks Komposit Nasdaq merosot 84,61 poin atau 1,11 persen.
Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan ekuitas AS. Ketika pasar saham sedang meningkat, investor dapat berhenti membeli aset-aset safe haven, seperti emas.
Namun, menurut Xinhua, kenaikan emas lebih lanjut dibatasi oleh penguatan greenback. Indeks dolar AS, yang mengukur dolar AS terhadap enam mata uang utama rivalnya, naik 0,19 persen menjadi 98,14 pada pukul 17.30 GMT, sesaat sebelum penutupan perdagangan emas.
Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS menguat maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 9,1 sen atau 0,64 persen, menjadi 14,411 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 5,4 dolar AS atau 0,68 persen, menjadi ditutup pada 791,7 dolar AS per ounce.
Baca juga: Emas berjangka jatuh tertekan dolar AS yang lebih kuat
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019