Negara (ANTARA) - Arus pemudik di Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali pada H-7 mulai ramai, meskipun tidak sampai terjadi antrean saat hendak masuk ke pelabuhan maupun kapal.
"Ada peningkatan jumlah kendaraan yang masuk pelabuhan, tapi masih lancar," kata Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk Komisaris I Nyoman Subawa di pelabuhan setempat, Rabu.
Ia mengatakan, peningkatan kendaraan yang datang ke Pelabuhan Gilimanuk mulai terlihat sejak Selasa (28/5) malam, namun semuanya dengan cepat bisa masuk pelabuhan dan diangkut kapal.
Hasil koordinasi dengan otoritas Pelabuhan Gilimanuk, untuk mengangkut kendaraan dan penumpang menuju Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur saat ini dioperasikan 32 unit kapal di Selat Bali.
Koresponden Antara di Gilimanuk melaporkan hingga Rabu siang, tidak ada antrean kendaraan dan penumpang di pintu masuk Pelabuhan Gilimanuk, baik pada jalur mobil, sepeda motor maupun pejalan kaki.
Meski demikian, suasana arus mudik terlihat dari posko terpadu dari beberapa institusi tepat di depan pintu masuk pelabuhan, dengan puluhan aparat keamanan berjaga-jaga.
Saat meresmikan posko BPJS Kesehatan di Pelabuhan Gilimanuk, Bupati Jembrana I Putu Artha mengatakan berbagai pihak terkait sudah mengantisipasi dan menanggulangi kemungkinan masalah yang terjadi akibat dari arus mudik.
"Masalah yang diantisipasi itu antara lain kesehatan pemudik dan kemungkinan kecelakaan lalu lintas. Untuk mencegahnya, pemerintah melakukan perbaikan jalan raya jalur mudik, membangun tempat peristirahatan, serta mendirikan pos keamanan dan kesehatan di sepanjang jalur mudik termasuk di Kabupaten Jembrana," katanya.
Khusus untuk kesehatan, ia mengungkapkan, seluruh Puskesmas di jalur mudik diperintahkan untuk siaga, termasuk menempatkan mobil ambulans di pos pelayanan terpadu.
"Apa yang dilakukan BPJS Kesehatan dengan membuka posko menjadi bagian dari upaya bersama, untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada pemudik," katanya.
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf/Gembong Ismadi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019