Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP) Pramono Anung mengatakan, kasus hukum mantan Presiden Soeharto dapat dihentikan jika kondisi kesehatannya tidak memungkinkan, namun harus tetap diproses apabila mantan orang nomor satu di Indonesia tersebut telah sehat. "Kalau dinyatakan sakit permanen maka kasus hukum harus dihentikan, sesuai dengan undang-undang. Tetapi ketika pak Harto sehat kembali maka kasus hukum tetap berlanjut," katanya, di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa. Menurut Pramono, semua orang sama di mata hukum. Kasus hukum Soeharto dapat terus berlanjut selama kondisi kesehatannya memungkinkan. Namun, katanya, PDIP tidak setuju dengan mengesampingkan perkara (deponering) kasus hukum Soeharto. Namun, tambah dia, Pak Harto dalam keadaan sakit permanen sehingga sepantasnya kalau tidak dilanjutkan penyelidikan dan penanganan kasus hukumnya. "Kalau memang Pak Harto tidak mampu maka dihentikan, kalau mampu ya dilanjutkan proses hukumnya," ujarnya. Di lain sisi, kata Pramono, Pak Harto pantas mendapatkan penghormatan dari masyarakat atas jasa-jasanya selama ini. Untuk itu, kata Pramono, PDIP menyerukan kepada masyarakat untuk memberikan penghormatan pada mantan presiden ini. "PDIP melihat bahwa sebagai bangsa yang besar maka harus menghormati pemimpinnya. Masyarakat harus memberikan penghormatan atas jasa-jasa beliau," kata Pramono. Sementara itu, ia juga mengatakan sakitnya Soeharto jangan sampai dijadikan komoditas politik untuk mencapai popularitas. Berkaitan dengan hal tersebut, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak mau mengunjungi Pak Harto hanya untuk meningkatkan citranya, mengingat sebelumnya Megawati dimarginalkan oleh Pak Harto. "Ibu Mega tidak ingin menjenguk Pak Harto demi menjadi etalase untuk menampilkan citra," katanya. Meskipun belum mengunjungi Pak Harto di RS Pusat Pertamina, lanjut Pramono, Megawati terus memantau kesehatan Soeharto melalui tim dokter kepresidenan yang merawat Pak Harto. "Ibu Mega mengatakan tidak memiliki dendam kepada Pak Harto," katanya mengutip ucapan Megawati. Sementara itu, tim dokter kepresidenan mengatakan kondisi Soeharto, pada Selasa pagi, menurun. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008