Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) menyatakan cadangan devisa pada akhir 2007 mencapai 56,9 miliar dolar AS atau setara dengan 5,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri. Cadangan Devisa pada akhir desember tersebut meningkat sebesar lebih dari 2 miliar dolar AS dibandingkan posisi November 2007 yang mencapai 54,897 miliar dolar AS. Pencapaian cadangan devisa tersebut terutama didorong oleh kinerja ekpor yang cukup baik sehingga berdampak positif pada neraca pembayaran Indonesia (NPI). "NPI justru mencatat surplus di tengah berbagi gejolak serta melemahnya perekonomian negara maju," kata Gubernur Bank Indonesia Burhanuddin Abdullah dalam konferensi pers hasil rapat dewan gubernur BI di Jakarta, Selasa. Ia mengatakan masih positifnya kinerja ekport tersebut karena perubahan pasar ekpor regional dari kawasan negara maju (Eropa dan AS) ke Asia. "Antara lain dengan diversifikasi (tersebarnya) pasar komoditas ekpor Indonesia ke China dan India, dari sebelumnya yang lebih terfokus ke negara maju," katanya. Sementara itu, ia menilai, selama 2007 stabilitas ekonomi Indonesia cukup terjaga dengan tingkat inflasi terkendali. Sedangkan pertumbuhan ekonomi diperkirakan tumbuh 6,3 persen atau tertinggi sejak krisis 1997.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008