Jakarta (ANTARA News) - Setelah membatasi kunjungan tamu yang ingin menengok kondisi mantan Presiden Soeharto, maka tim dokter yang merawat Soeharto mulai Selasa ( 8/1) melarang secara total kedatangan tamu yang ingin menemui langsung Soeharto pada hari kelima perawatannya di RSPP Jakarta. "Mengingat kondisi Pak Harto yang masih sangat labil serta memerlukan tindakan dan monitoring instensif, maka untuk sementara waktu kunjugan terhadap beliau tidak dapat dilakukan," kata Ketua Tim Dokter Kepresidenan, Mardjo Soebiandono, menjawab pertanyaan pers di Jakarta, Selasa. Hal senada juga disampaikan dokter Hermansyur yang turut merawat mantan penguasa Orde Baru tersebut, dengan dalih bahwa kondisi saat ini belum stabil. Dikatakan Dr Mansyur, kunjungan-kunjungan yang sebelumnya diperbolehkan langsung menemui Soeharto sekarang tidak boleh dilakukan. "Kalaupun tetap ada kunjungan, hanya boleh diterima keluarganya saja dan bukan langsung Soeharto," katanya. Pada hari kelima perawatan, memang tidak banyak lagi tamu-tamu yang mengunjungi Soeharto seperti hari-hari sebelumnya. Ditanya apakah Soeharto sudah tidak bisa merespon kontak, Mardjo mengatakan bahwa Soeharto masih bisa kontak dan memiliki kesadaran yang baik. Menurut dia, kontak memang masih lemah, namun Pak Harto masih bisa menjawab respon seperti memberi reaksi saat ditanya. "Jadi tidak dalam keadaan koma," katanya. Mengenai rencana pemasangan alat CRT untuk menstabilkan kerja jantung Soeharto, Dr Herman yang juga ahli jantung itu mengemukakan upaya tersebut masih belum bisa dilakukan saat ini, karena harus ada sejumlah persayaratan sebelum dilakukannya pemasangan alat itu. Persyaratan itu di antaranya, kondisi pembekuan darah harus cukup baik, serta kondisi fisik lainnya optimal. Untuk itu, katanya, tim dokyer tetap melakukan transfusi darah kepada Soeharto yang total dalam satu hari sejak kemarin telah berjumlah 300 cc "Tadi malam (Senin, 7/1) kita masukkan 200 cc dan Hb naik dari 8,3 menjadi 8,4 gram persen, namun ternyata pada pagi hari setelah dicek turun menjadi 7,6 gram persen," ujar Mardjo. Karena itu, rencananya pada Selasa, tim doker berencana melakukan tranasfusi darah lagi sebanyak 300 cc. Untuk tekanan darah Soeharto, tim dokter menyatakan normal yaitu 110/60. Namun yang mengkhawatirkan pada hari ini adalah urine Soeharto yang hanya sekitar 13 cc per jam dari 1-2 cc per kg berat badan per jam, sehingga jika berat badan Soeharto sekitar 75 kiligram, maka seharusnya pengeluaran urine yang normal adalah 75 cc per jam Kondisi saat ini, menurut tim dokter, masih belum stabil dengan adanya kemunduran kerja jantung, serta pengeluaran cairan yang tidak cukup. Semua itu sifatnya saling terkait. (*)

Copyright © ANTARA 2008