Peni (48), salah satu pemudik asal Bogor saat ditemui di atas kapal eksekutif Merak-Bakauheni di Pelabuhan Merak, Rabu, mengatakan memilih menggunakan kapal eksekutif lantaran ingin mencoba kapal baru tersebut.
Peni yang mudik dengan lima anggota keluarganya mengaku baru pertama kali mencoba kapal eksekutif Merak-Bakauheni. Dia memilih menggunakan jalur darat untuk mencapai kampung halaman di Pekanbaru karena lebih hemat dibandingkan menggunakan pesawat.
"Kalau naik pesawat itu total per kepala bisa sampai Rp570 ribu, saya kan berlima," kata dia lagi.
Penumpang lainnya Rohana (39), juga mengaku memilih menggunakan kapal eksekutif di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak karena ingin merasakan pengalaman baru di dermaga dan kapal yang belum lama dioperasikan.
"Katanya kan ada pelabuhan baru, pengen coba aja," kata Rohana yang mudik ke Lampung dari Yogyakarta.
Dia mudik menggunakan mobil pribadi dari Yogyakarta ke Lampung bersama orang tuanya dan bayinya yang belum lama lahir.
Adapula empat orang santri dari Pandeglang yang mencoba menggunakan dermaga baru untuk menyeberang ke Lampung. Faris Akmal (14), santri dari Pesantren Aliyah Pandeglang Banten ini biasa pulang pergi Pandeglang-Lampung menggunakan kapal bersama teman-temannya.
Pada musim mudik Lebaran kali ini, Akmal dan teman-temannya memilih menggunakan kapal eksekutif ketimbang kapal reguler agar bisa lebih cepat sampai. "Sudah sering pulang ke Lampung sendiri. Biar lebih cepat sampai rumah," kata Akmal yang tujuannya ke Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara.
Waktu tempuh kapal eksekutif hanya membutuhkan satu jam perjalanan Merak-Bakauheni dengan harga tiket Rp50 ribu per orang. Sedangkan kapal reguler dengan tarif Rp15 ribu per orang membutuhkan waktu tempuh tiga jam dari Merak ke Bakauheni.
Dermaga eksekutif Pelabuhan Merak memberikan kenyamanan dan kemewahan seperti layaknya di bandara dengan banyak outlet toko perbelanjaan serta makanan dan minuman.
Dermaga ini pun menggunakan pembayaran nontunai, terdapat ruang tunggu seperti di bandara, dan dilengkapi garbarata untuk menuju kapal dari dermaga.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019