Denpasar (ANTARA News) - Sarafudin (34) asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang sempat dinyatakan hilang terseret keganasan ombak pantai Kuta, Bali, jenazahnya sudah ditemukan tidak jauh dari tempat kejadian.
"Jenazah buruh bangunan itu ditemukan terapung Senin petang (7/1), setelah terseret arus hampir selama dua kali 24 jam," kata Koordinator Balawista Kabupaten Badung, Bali I Made Suparka, Selasa.
Ia mengatakan, korban terseret ombak dahsyat saat bermain bola dengan sejumlah temannya di Pantai Batu Bolong, Canggu, Kabupaten Badung Minggu (6/1).
Gulungan ombak setinggi tiga meter datang secara tiba-tiba dan korban Sarafudin terseret. Sementara puluhan rekannya berhasil menyelamatkan diri di tengah gulungan ombak yang ganas itu.
Suparka menjelaskan, sejak kejadian upaya pencarian dilakukan secara maksimal dengan mengerahkan seluruh kekuatan.
Namun korban baru diketemukan terapung tanpa bernyawa dua hari setelah kejadian, tutur Suparka.
Berdasarkan data Balawista Kabupaten Badung, sejak Januari hingga awal Nopember 2007 tercatat 259 kejadian, 13 orang diantaranya meninggal dan sisanya berhasil diselamatkan.
Sedangkan selama tahun 2006 menangani 235 kasus serupa, 212 orang diantaranya berhasil diselamatkan dan 23 orang meninggal.
Kehadiran petugas Balawista di sepanjang pantai Kuta dan sekitarnya dinilai cukup mampu memberikan rasa aman dan nyaman kepada wisatawan yang berenang maupun bermain papan selancar di sepanjang pantai.
Ia berharap wisatawan, baik dalam dan luar negeri yang berenang maupun sekedar mandi di Pantai Kuta tetap memperhatikan rambu tanda larangan berenang di sejumlah tepi pantai yang dinilai berbahaya untuk keselamatan.
Wisatawan diharapkan berenang di tempat yang telah ditentukan sekaligus memudahkan petugas Balawista untuk melakukan pemantauan dan pengamanan, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, ujar Suparka.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008