Jakarta (ANTARA News) - Mabes TNI-AU menyatakan helikopter jenis S-58 Twin Pac yang jatuh di Pekanbaru, Riau, Senin sore disebabkan salah satu mesinnya mati.
"Kemungkinan salah satu mesin helikopter mati, saat berada di ketinggian," kata Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI AU Marsekal Pertama Daryatmo kepada ANTARA News di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan, helikopter S-58 Twin Pac itu berada di Pekanbaru dalam rangka latihan rutin dan saat salah satu mesin bermasalah pilot berupaya untuk mendaratkan capung mesin tersebut namun gagal dan jatuh hingga menewaskan satu orang.
"Hingga ini proses evakuasi terhadap badan helikopter dan korban awak dan penumpang tengah dilakukan, sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut," ujar Daryatmo.
Sementara itu Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Atang Sendaja Marsekal Pertama Margono mengatakan, pihaknya hingga kini masih menyelidiki sebab musabab jatuhnya helikopter tersebut.
"Kami masih cari tahu penyebab pastinya," ujarnya singkat.
Tentang jumlah awak dan penumpang yang mencapai sembilan orang saat latihan dilakukan, Margono mengatakan masih dalam penelusuran.
"Kami belum bisa sampaikan mengenai hal itu. Yang pasti kita masih selidiki," katanya.
Helikopter S-58 Twin Pac bermarkas di Skadron Udara 6 Lanud Atang Sendjaya, Bogor. Dari sembilan unit yang dimiliki hanya empat yang dinyatakan siap.
Menurut saksi mata, Hamid, helikopter itu jatuh sekitar dua kilometer dari Simpang Langgam, jalan lintas timur Sumatera yang menghubungkan Pekanbaru-Pangkalan Kerinci (ibukota Pelalawan).
Lokasi pesawat jatuh berada di jalan lama yang menuju Desa Langgam, Kecamatan Langgam.
Ia mengatakan peristiwa naas itu terjadi pada pukul 16.00 WIB, saat hujan lebat, ditandai dengan suara hempasan yang mengagetkan masyarakat secara tiba-tiba.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008