Medan (ANTARA News) - PT Angkasa Pura (AP) II menganggarkan dana Rp12,98 miliar untuk merehabilitasi terminal keberangkatan domestik Bandara Polonia Medan yang terbakar pada awal Desember 2007. "Nilai yang kita anggarkan untuk mehabilitasi terminal yang terbakar itu sebesar Rp12,98 miliar dan saat ini mulai dikerjakan," kata Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PT AP II, Tulus Pranowo, usai menghadiri rapat awal rehabilitasi terminal keberangkatan Bandara Polonia, di Medan, Senin. Belasan miliar dana itu, lanjutnya, bersumber dari dana perusahaan yang dianggarkan sebagai dana investasi tahun 2007, namun digunakan pada tahun ini untuk merehab terminal keberangkatan domestik Bandara Polonia dengan luas 4.250 meter persegi bukan 6.000 meter persegi yang dinyatakan sebelumnya. PT Wijaya Karya selaku pemenang tender telah ditunjuk sebagai pelaksana pengerjaan rehab tersebut dan telah menandatangani kontrak kerja selama 90 hari kalender atau tepatnya mulai 5 Januari hingga 5 April 2008. "Pengerjaan sperti pembersihan dan pembangunan gedung, pemasangan atap dan sebagainya akan dilakukan selama 90 hari kalender dan pada awal April 2008 terminal itu sudah bisa beroperasi normal seperti sedia kala," ujarnya. Selama dalam masa pengerjaan, kata Tulus, kenyamanan penumpang akan sedikit terganggu. "Untuk itu kami mohon pengertian dari penumpang dan pengguna jasa bandara atas ketidaknyamanan itu. Namun yang selama bagunan itu direhap kami mengharapkan tidak terjadi kecelakaan kerja," tegasnya. Di tempat yang sama Manajer Divisi Bangunan Gedung PT Wijaya Karya, Harangan P Sianipar, mengatakan metode yang dilakukan untuk merehap terminal terbakar itu akan dilakukan dua tahap. "Tahap pertama yang kita kerjakan adalah bangunan terbakar pada `air side` bandara dengan luas sekitar 3.000 meter persegi yang ditargetkan selesai 60 hari dan dipastikan tidak menganggu ruang tunggu dan check-in yang digunakan saat ini," katanya. Setelah selesai pembangunan itu baru pada tahap dua, lanjutnya, terminal darurat yang digunakan saat ini dengan luas 1.250 meter persegi dibongkar dan dikerjakan. Terminal satu lantai itu sedikitnya akan menggunakan tenga ahli dan terampil dengan jumlah total seluruhnya 200 orang pekerja dengan menggunakan pintu belakang terminal kargo untuk mengangkut material bangunan. "Kita yakin proyek ini akan selesai tepat waktu, karena hal yang sama juga telah kita lakukan saat merehab Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta yang rusak akibat gempa pada Mei 2006," ungkapnya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008