Mosul (ANTARA News) - Serangkaian bom meledak di luar gereja dan satu biara di kota besar di Irak utara, Mosul, Ahad (6/1), dalam satu serangan yang diduga terkoordinasi, sehingga menyebabkan empat orang cedera dan beberapa gedung rusak, kata polisi setempat. Ledakan pertama terjadi di luar Gereja Chaldean St Paul di Mosul menjelang sore. Jendela gereja hancur dan pagar di sekelilingnya rusak, namun tidak ada korban. Beberapa menit kemudian empat warga sipil didapati cedera ketika sebuah bom yang ditanam di tempat parkir mobil meledak di luar gereja Assyrian Perawan Maria di kota itu. Satu bom juga meledak di luar satu biara di pusat kota Mosul, menghancurkan kaca-kaca jendelan dan merusak pintu masuknya. Dua jam kemudian, dua bom juga meledak di luar gereja Chaldean Maskanta di Mosul, tidak menelan korban. Serangan-serangan itu terjadi di Epiphany Ahad. "Kaca-kaca jendela dan pagar-pagar yang mengelilingi gedung-gedung itu hancur, empat orang terluka dalam ledakan ini," kata Brigjen Abdul Karim Khalaf al-Juburi dari kepolisian Provinsi Nineveh. Menurut data resmi, masyarakat Kristen di Irak menurun dari sekitar 800.000 orang pada tahun 1990-an menjadi sekitar 400.000 sampai 600.000 sekarang. Beberapa orang mengungsi dari daerah pemberontakan dan aksi-aksi kekerasan antar suku di wilayah otonomi Kurdi di Irak utara. Lainnya, ada lari meninggalkan negara itu. Gereja Assyria ditemukan secara terpisah di Timur Tengah adalah berasal dari abad ke-5. Penduduk Chaldean menganut sekte Assyrian namun mengakui otoritas Vatikan. Kardinal Emmanuel III Delly, kepala gereja Katholik Chaldea, adalah di antara 23 pendeta yang ditahbiskan sebagai kardinal pada 24 November 2007, demikian laporan AFP. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008