Pontianak (ANTARA News) - Berdasarkan laporan pos komando (posko) penanggulangan bencana, sebanyak 1.253 rumah warga yang dihuni 8.007 jiwa di lima kecamatan di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, masih digenangi banjir.
"Dari pantauan kami air masih menggenangi pemukiman warga yang terparah di Desa Teluk Kembang dengan ketinggian air 100 - 150 centimeter dari permukaan tanah," kata Sekretaris Satuan Pelaksana Penanggulangan Banjir Kabupaten Sambas, Arsyad, ketika dihubungi melalui telepon, Senin.
Ia mengatakan, sudah tujuh hari sekitar 927 jiwa warga Dusun Sangek Kaliampai, Desa Teluk Kembang, Kecamatan Teluk Keramat, Kabupaten Sambas, terkepung banjir, tetapi warga tetap bertahan di pemukiman dengan membangun barak di rumah guna menyelamatkan diri.
"Kita sudah memerintahkan mereka mengungsi untuk sementara menunggu air surut, tetapi warga tetap menolak dan memilih mendirikan barak," ujar Arsyad.
Akibat banjir yang sudah sepekan terjadi saat ini sekitar 70 hektar lahan padi siap panen milik warga kini terancam puso atau gagal panen, dan 100 hektar kebun karet milik masyarakat juga ikut terendam setinggi 150 centimeter.
"Kami sudah menyerahkan sebanyak 2,6 ton beras, ikan asin, kecap, ikan kaleng secukupnya ke warga yang menjadi korban banjir," kata Arsyad.
Lima kecamatan yang digenangi banjir, meliputi Selakau di desa Gayung Bersambut, Selakau Timur di tiga desa meliputi Selakau Tua, Buduk Sempadan, Seranggan.
Kecamatan Galing meliputi desa Sijang, Tri Gadu, Sempoang dan Tempapan Hulu, Kecamatan Sejangkung di desa Semangak dan Sajingan Kecil.
Sementara di Kecamatan Teluk Keramat terdapat delapan desa, meliputi Tebing Jaya, Sekabau, Serayu, Lela, Samustida/Sangek kaliampuk, Sangek Kaliampai, Sangek Mangge, dan Mekar Sekuntum.
Banjir yang mulai menggenangi permukiman warga pada 1 Januari mengakibatkan aktivitas warga nyaris lumpuh.
Bantuan beras yang diserahkan ke Kecamatan Selakau sebanyak 450 kilogram, indomie 87 dus, Selakau Timur sebanyak 565 kilogram, Galing sebanyak 2,1 ton, Sejangkung 1,5 ton, Teluk Keramat sebanyak 2,6 ton.
Banjir telah mengakibatkan matinya 158 itik dan ayam, 411 hektar lahan padi siap panen mengalami puso dan 4.073 hektar lahan perkebunan karet tenggelam di Kecamatan Teluk Keramat.
Rata-rata penduduk setempat tetap bertahan di rumah dengan membuat barak-barak dari kayu. Kalaupun ada yang mengungsi, paling-paling hanya di rumah sanak-keluarga mereka yang belum terendam air, kata Arsyad.
Pemerintah Kabupaten Sambas menyiapkan dana bencana Rp600 juta/tahun dan 20 ton beras yang tersedia di posko. (*)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008