Jakarta (ANTARA News) - Dalam waktu satu abad ke depan kenaikan muka air laut diperkirakan bisa menenggelamkan pesisir Indonesia hingga seluas 405 ribu hektare, kata Pakar Rekayasa Pesisir Dr Subandono Diposaptono. "Pesisir yang akan tenggelam ini misalnya pantai utara Jawa, pantai timur Sumatera atau selatan Sulawesi," kata Kepala Subdirektorat Mitigasi Bencana dan Pencemaran Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) Subandono di Jakarta, Senin. Asumsinya adalah kemiringan pantai nusantara yang rata-rata dua persen dan panjang garis pantai Indonesia 81 ribu km, khususnya setelah menghitung skenario kenaikan muka laut akibat pemanasan global pencairan kutub setinggi satu meter, tambahnya. Ia menyebutkan, data Bakosurtanal di sejumlah daerah seperti Jakarta, Jepara, Batam, Kupang, Sorong dan lain-lain pada 1990-2000 menyimpulkan kenaikan level muka air laut terkait pemanasan global rata-rata mencapai 5-10 mm per tahun, sehingga dalam 25 tahun terakhir telah terjadi kenaikan muka air laut sampai 25 cm. Jika ditambah lagi dengan penurunan tanah pesisir akibat penyedotan air tanah besar-besaran yang mencapai 5cm per tahun maka wajar jika semakin lama pantai utara Jakarta semakin mudah terendam air laut tiap kali terjadi pasang (rob). Tenggelamnya pantai utara Jakarta akan semakin dipengaruhi oleh fenomena perigee atau suatu kondisi ketika bumi, bulan dan matahari sejajar dalam garis lurus dan bulan berada pada posisi paling dekat dengan bumi, sehingga membuat setiap dampak kejadian pasang menjadi sangat maksimal. Sekarang ini, ujarnya, bulan semakin mendekati bumi dan mencapai puncaknya pada Juni 2008. Setelah itu bulan mulai kembali menjauh dari bumi mengikuti orbitnya yang berbentuk elips dan akan kembali berada pada jarak terdekat setelah 18,6 tahun lagi. "Jadi untunglah jarak terdekat bulan pada bumi akan terjadi pada Juni 2008 ketika musim panas, saat curah hujan rendah, sehingga kemungkinan banjir di pantai utara pada Juni minimal," katanya. Namun, bulan-bulan ini adalah bulan-bulan menuju jarak bumi-bulan terdekat sehingga perlu diwaspadai, khususnya pada 21-22 Januari nanti, kata Doktor dari Coastal Engineering di Jepang ini. Ia menambahkan, karena periode jarak terdekat bulan-bumi 18,6 tahun sekali, masih perlu diwaspadai juga Januari tahun 2027, karena terjadi pada puncak musim hujan. "Pada tahun tersebut terjadi banyak akumulasi penyebab pesisir tenggelam, dari mulai pencairan kutub akibat pemanasan global, penyedotan air tanah, perigee dan faktor masa tingginya curah hujan," katanya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008