Bandung (ANTARA News)- Direktur Utama Rumah Sakit Hasan Sadikin (Dirut RSHS) Bandung, Prof Cissy Prawira, membantah apabila pihaknya telah meminjamkan "Continous Venous Venous Hemofieltration" (CVVH) kepada pihak Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP) untuk merawat Presiden RI Periode 1966-1998, HM Soeharto. Di Bandung, Senin, ia mengemukakan, alat serupa yang dimiliki pihaknya saat ini sedang digunakan merawat seorang pasien di RSHS. Namun, pihaknya tidak menutupi apabila alat tersebut memang sering dipinjamkan sesama rumah sakit di Bandung untuk kebutuhan tertentu. Menurut dia, saat ini di Kota Bandung terdapat dua alat CCVH itu, yakni milik sebuah pabrik pembuatannya dan milik RSHS. "Ya, saya memang mengetahui adanya peminjaman alat bantu khusus itu untuk ke Jakarta, namun bukan pihak kami yang meminjamkannya secara langsung," katanya menambahkan.Sementara itu, salah seorang pakar Anastesi RSHS Bandung, dr Ike Sri Redjeki Sp.An, menjelaskan bahwa CVVH merupakan alat terapi khusus ginjal yang diantaranya berfungsi untuk menyedot berbagai racun serta cairan elektrolit yang terletak pada ginjal pasien. "Alat itu bisa dikatakan sebagai pengganti ginjal yang bisa dipasang setiap saat," katanya. Alat pengganti ginjal tersebut dimasukkan melalui sejumlah pembuluh vena yang terletak dalam tubuh pasien, sehingga pemasangan alat tersebut memerlukan kehati-hatian karena dapat membhayakan kondisi pasien dimaksud, katanya. Ia mengatakan, alat tersebut merupakan alat eksklusif dengan biaya penggunaan pada setiap harinya bisa mencapai antara Rp2 juta hingga Rp4 Juta, dan belum ditambah biaya pembelian cairan khusus untuk ginjal yang dipasang pada alat tersebut. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008