Jakarta (ANTARA News) - Naiknya beberapa saham unggulan mengangkat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, ditutup naik 0,41 persen sehingga menghambat sentimen negatif turunnya bursa regional. IHSG BEI ditutup naik 11,220 poin menjadi 2.776,410 dan indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan, menguat 0,174 poin atau 0,03 persen ke posisi 602,529. Analis Riset PT Panin Capital, Luki Aryatama, kepada ANTARA News mengatakan, para pelaku pasar memburu beberapa saham unggulan yang memiliki potensi laporan keuangannya bagus, sehingga menghambat sentimen negatif bursa regional. Menurut Luki, pada awal perdagangan indeks BEI memang mengalami tekanan kembali turunnya bursa regional, namun aksi pembelian selektif mengangkat indeks menjelang berakhirnya perdagangan. Kondisi bursa global, terutama masih adanya kekhawatiran pelaku pasar terhadap perekonomian Amerika Serikat (AS) masih menjadi sentimen negatif pasar saham. Turunnya bursa AS Wall Street pada akhir pekan lalu (Jumat malam 4/1) dengan indeks Dow Jones turun 256,54 poin (1,96 persen) menjadi 12.800,17 akibat laporan data ekonomi menunjukkan minimnya penciptaan lapangan kerja baru dan naiknya pengangguran. Penurunan indeks Dow Jones AS juga telah menekan bursa regional, tetapi BEI mencatat prestasi tersendiri dengan ditutup positif, tegas Luki. Namun, kondisi negatifnya bursa regional ini telah membuat pergerakan saham di BEI masih didominasi yang turun sebanyak 111 dibanding yang naik 70, sedangkan 71 stagnan dan 193 efek tidak aktif diperdagangkan. Naiknya indeks dipimpin menguatnya beberapa saham unggulan, seperti saham Bumi Resources yang naik Rp50 menjadi Rp6.400, Bank BII menguat Rp30 ke Rp305, Telkom menambah Rp200 ke level Rp10.200, Tambang Timah melambung Rp1.150 ke harga Rp29.800 dan Bakrie Plantations terdongkrak Rp75 ke harga Rp2.475. Transaksi yang terjadi sebanyak 55.004 kali, sedangkan volume mencapai 3,658 miliar saham dengan nilai Rp4,347 triliun. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008