Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Fraksi Partai Bulan Bintang DPR RI, Ali Muchtar Ngabalin, mengharapkan terdapat "sambung-rasa" antar fraksi di DPR mengenai permasalahan mantan Presiden Soeharto. "Persoalan Soeharto ini adalah persoalan nurani, sehingga seharusnya ada sambung-rasa antar anggota DPR RI mengenai masalah ini," katanya setelah menjenguk Penguasa Orde Baru itu di RSPP di Jakarta, Senin. Ia juga mengatakan, akan segera menyampaikan sejumlah argumentasi mengenai pentingnya masalah Soeharto kepada fraksinya sendiri setelah melihat kondisi Soeharto dengan mata kepala sendiri. Ngabalin menuturkan, keinginan dan suara dari keluarga Soeharto juga layak disampaikan karena Soeharto merupakan warga masyarakat biasa juga. Menurut dia, adanya kunjungan dari beberapa anggota DPR lintas fraksi pada minggu siang ini merupakan representasi yang mengarahkan kepada sambung-rasa antar anggota DPR. Bersama Ngabalin, sekitar 10 orang anggota DPR juga ikut menjenguk Soeharto antara lain, Priyo Budi Santoso dari Fraksi Partai Golkar dan Syarif Hasan dari Fraksi Partai Demokrat. Sejumlah anggota dewan itu datang sekitar pukul 13.30 WIB berada di RSPP selama sekitar satu jam. Selain anggota DPR, terdapat juga sejumlah Menteri yang menjenguk Soeharto antara lain, Menkominfo Muhammad Nuh dan Menteri Negara Perumahan Rakyat Yusuf Asy`ari. Kedua Menteri tersebut menolak menjawab pertanyaan tentang status hukum Soeharto karena merasa tak memiliki wewenang dan kapasitas mengenai hal itu. Sebelumnya Ketua Fraksi Golkar DPR RI Priyo Budi Santoso menginginkan agar kasus Soeharto dihentikan dan agar mantan penguasa Orde Baru itu lebih dihormati sebagai salah satu pemimpin besar bangsa ini. "Untuk menghormati seorang pemimpin besar, harusnya kita memaafkan. Saya sebagai Ketua Fraksi Golkar mendesak semua pihak agar mengesampingkan perkara atau kalau bisa menghentikan segala proses hukum yang sedang ditujukan kepada Pak Harto," katanya. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008