Gaza (ANTARA News) - Pasukan Israel menewaskan empat warga Palestina dalam satu serangan di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas Ahad, kata para saksi-mata. Sementara itu Perdana Menteri Israel Ehud Olmert berjanji akan meningkatkan serangan-serangan kepada kelompok militan yang menembakkan roket mereka ke wilayah Israel. Para pejabat rumahsakit Palestina mengatakan, tiga korban tewas di kamp pengungsi al-Bureij adalah penduduk sipil - yang terdiri seorang wanita, seorang remaja pria berumur 18 tahun dan seorang lainnya berumur 16 tahun. Korban keempat adalah orang bersenjata dari kelompok Hamas, yang tewas dalam pertempuran dengan tentara Israel, kata kelompok Islam itu. Kelompok militan menembakkan sebuah roket anti-tank, yang melukai lima tentara Yahudi itu, dalam serangan yang meningkatkan ketegangan menjelang kunjungan Presiden Amerika Serikat, George W. Bush, ke Israel dan wilayah Tepi Barat yang dicaplok mulai Rabu. Dalam pertempuran itu, yang berakhir pada saat pasukan Israel menarik diri pada malam harinya, juga melukai sedikitnya 34 warga Palestina, tujuh anak dan 15 orang bersenjata. Olmert mengatakan kepada kabinetnya, bahwa Menteri Pertahanan Ehud Barak telah memerintahkan pasukan keamanan `untuk meningkatkan tindakan-tindakan militer Israel` di daerah pantai Gaza setelah sebuah roket ditembakkan oleh para anggota kelompok militan pekan lalu mencapai suatu jarak yang belum terjadi sebelumnya, menghantam kota Israel Ashkelon. Pasukan angkatan darat Israel kemudian bergerak ke arah al-Bureij menjelang pagi, menurut para pejabat militer Israel dan warga Palestina. Staf rumahsakit Palestina mengatakan, remaja 18 tahun dan seorang pemuda lainnya tewas ditembak. Wanita tersebut meninggal pada saat sebuah meriam tank menghantam rumahnya dan pada saat itu dia sedang berada di dalam rumah. Tembakan meriam tank lainnya menewaskan orang bersenjata. Seorang perempuan jurubicara militer Israel mengatakan, tentaranya menembak beberapa orang bersenjata. Dia tak segera berkomentar mengenai jatuhnya korban sipil itu. Negara Yahudi itu terus meningkatkan serangan-serangannya terhadap kaum militan di Gaza dalam upayanya membungkam penembakan roket lintas perbatasan dari daerah tersebut. Pada awal pekan ini, tentara Israel menyerang kota Tepi Barat Nablus, melakukan pemeriksaan dari rumah-ke-rumah dan menahan sedikitnya enam warga Palestina. Serangan-serangan itu memicu bentrokan-betrokan lempar batu yang dilakukan para pemuda Palestina, yang mencederai sedikitnya 29 orang. Operasi-operasi itu menimbulkan kecaman dari pemerintahan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, yang setelah kehilangan kontrol atas Gaza oleh Hamas, secara resmi melancarkan kembali perundingan-perundingan perdamaian dengan Olmert pada konferensi di Annapolis, Maryland, yang diprakarsai oleh Presiden AS, George W. Bush, November lalu. "Kami mengimbau Israel untuk menghentikan operasi-operasi militernya di Tepi Barat dan Jalur Gaza," kata perdana menteri Abbas, Salam Fayyad, kepada para wartawan. Pihak militer Israel mengatakan, roket itu menghantam kota Ashkelon Kamis lalu, tidak menimbulkan kerusakan atau korban. Jarak tembak 17 kilometer itu adalah lebih jauh daripada tembakan-tembakan roket sebelumnya. Olmert mengatakan, operasi-operasi militer Israel telah mendapat hasil-hasil sangat penting di Gaza, yang dikuasai oleh Hamas Juni lalu setelah menyisihkan pasukan sekuler Fatah pimpinan Abbas. Olmert mengatakan Israel akan terus melakukan operasi terhadap kelompok-kelompok militan di Tepi Barat, di mana kelompok Fatah masih dominan. "Kami akan terus melakukan aksi-aksi dalam rangka menghantam unsur-unsur teroris, dan mencari pihak yang bertanggungjawab (penembakan roket itu) di setiap sudut Gaza dan juga di Judea dan Samaria (Tepi Barat)," kata Olmert. Bush akan mengunjungi Israel dan Tepi Barat dalam kaitan upayanya memperbarui perundingan-perundingan perdamaian antara Olmert dan Abbas, demikian Reuters.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008