Jakarta (ANTARA News) - PT Jamsostek memperkirakan aset yang dimilikinya mencapai Rp60,4 triliun pada akhir 2007 dan Rp58,7 triliun di antaranya akan diinvestasikan di berbagai bidang, termasuk deposito. Dirut PT Jamsostek, Hotbonar Sinaga, di Jakarta, Senin, mengatakan target pada tahun 2008 aset milik BUMN itu akan mencapai Rp70,384 triliun, dengan dana investasi senilai Rp68,420 triliun. "Data ini belum diaudit, kami rencanakan audit selesai Maret 2008," kata Hotbonar. Sejak 2003 terjadi peningkatan tajam aset PT Jamsostek, yakni dari Rp26,9 triliun menjadi Rp33,4 triliun (2004), kemudian Rp38,8 triliun (2005) dan Rp49,6 triliun (2006). "Kini, akhir 2007 akan menjadi Rp60,4 triliun," kata Horbonar. Sementara kinerja keuangan PT Jamsostek pada 2007 juga cukup menggembira, karena melebihi target yang ditetapkan sebelumnya. Prognosa pada 2007, total hasil investasi sebesar Rp5,6 triliun, setelah laba kotor menjadi Rp5,189 triliun, lalu dipotong bagian peserta Jamsostek menjadi Rp4,049 triliun, kemudian dipotong pajak menjadi Rp1,139 tiliun. "Setelah dipotong PPh laba bersih menjadi Rp910 miliar," kata Hotbonar. Sementara target laba 2007 hanya Rp828 miliar, sehingga pencapaian laba di akhir tahun 2007 sebesar 110 persen, dengan deviden Rp273 miliar bagi pemerintah sebagai pemilik tunggal. Pada tahun 2008, BUMN itu menargetkan pencapaian laba bersih sebesar Rp1,117 triliun, dengan pembagian deviden Rp279 miliar. Menyinggung masalah deviden, Hotbonar mengatakan selama status badan penyelenggara masih perusahaan terbatas persero, maka masih ada kewajiban membayar pajak dan deviden kepada pemerintah. Karena itu, PT Jamsostek sedang membahas kemungkinan perubahan status badan hukum menjadi waliamanah melalui revisi UU No.3/1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja, sehingga seluruh hasil investasi dikembalikan ke pekerja. (*)

Copyright © ANTARA 2008