Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin pagi, ditutup turun tipis 0,19 persen, mengikuti melemahnya bursa global. IHSG sesi pagi ditutup turun 5,248 poin menjadi 2.759,942 dan indeks LQ45, kelompok 45 saham unggulan, melemah 2,645 poin atau 0,44 persen ke posisi 599,710. Trimegah Research, dalam ulasan pasarnya di Fokus Harian, Senin, mengatakan eforia dari gejolak pergerakan bursa global yang turun rata-rata 2 persen masih menjadi penahan indeks BEI. Kondisi bursa global, terutama masih adanya kekhawatiran pelaku pasar terhadap perekonomian AS, masih menjadi sentimen negatif pasar saham. Turunnya bursa AS di Wall Street pada akhir pekan lalu (Jumat malam 4/1), dengan indeks Dow Jones turun 256,54 poin (1,96 persen) menjadi 12.800,17 akibat laporan data ekonomi, menunjukkan minimnya penciptaan lapangan kerja baru dan naiknya angka pengangguran. Penurunan indeks Dow Jones AS juga telah menekan bursa regional pada perdagangan sesi pagi, terutama Hongkong dengan indeks Hang Seng ditutup pada 26.776,46 atau turun 743,22 poin (2,70 persen), bursa Singapura juga melemah 83,46 poin (2,43 persen) ke posisi 3.354,33. Kondisi ini telah membuat pergerakan saham di BEI didominasi yang turun sebanyak 116 dibanding yang naik 42, sedangkan 44 stagnan dan 243 efek tidak aktif diperdagangkan. Penurunan indeks dipimpin anjloknya saham Aneka Tambang senilai Rp125 menjadi Rp4.400 dan diikuti oleh Astra Agro Lestari tertekan Rp100 ke Rp30.000, United Tractors melemah Rp300 ke level Rp10.650, serta Internasional Nickel terjun Rp1.150 ke harga Rp92.200. Transaksi yang terjadi sebanyak 26.130 kali, sedangkan volume mencapai 1,917 miliar saham dengan nilai Rp1,983 triliun. (*)
Copyright © ANTARA 2008