"Terkait kesiapan angkutan mudik, kami sudah melakukan rapat koordinasi dengan seluruh pemangku amanah untuk mengantisipasi jika terjadi peningkatan penumpang yang signifikan pada arus mudik tahun ini. Jadi kami menyiapkan bus Damri untuk mengatasi lonjakan penumpang jika terjadi penumpukan yang tiba-tiba," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sulbar Khaeruddin Anas, di Mamuju, Selasa.
Namun, Khaeruddin Anas tetap optimistis, bus milik Perusahaan Otobus (PO) yang selama ini beroperasi di Terminal Simbuang dengan melayani rute Mamuju-Makassar Sulawesi Selatan tetap bisa mengatasi jika terjadi lonjakan penumpang.
"Bus yang beroperasi di Terminal Simbuang cukup, sehingga saya yakin jika terjadi lonjakan penumpang tidak akan berdampak. Tapi sebagai langkah antisipasi kami tetap menyiapkan bus Damri jika memang bus yang ada tidak bisa mengcover jumlah penumpang. Kami juga belum mengetahui apakah akan ada penambahan unit bus dari PO. Dari pantauan kami memang sudah ada lonjakan penumpang arus mudik di Terminal Simbuang," kata Khaeruddin Anas.
Ia juga mengatakan, tarif angkutan dari Mamuju ke Makassar sudah mengalami kenaikan. Pada hari biasa tarif bus hanya berkisar Rp175.000 per orang dan pada arus mudik tahun ini mengalami kenaikan hingga Rp250.000 per orang.
Namun, Dinas Perhubungan Provinsi Sulbar kata Khaeruddin Anas, tidak bisa mengintervensi kenaikan tarif bus tersebut.
"Harga tiket dari Mamuju ke Makassar biasanya Rp175.000 sekarang naik Rp250.000 per orang. Kami juga tidak bisa melarang kenaikan itu karena yang bisa kami tekan sesuai dengan keputusan Menhub hanyalah kelas ekonomi saja sementara yang kelas eksekutif tidak bisa karena terkait dengan layanan yang mereka siapkan," kata Khaeruddin Anas.
Pewarta: Amirullah
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019