Jakarta (ANTARA News) - Kondisi mantan Presiden Soeharto pada Senin pagi secara umum masih lemah, namun tetap memperlihatkan kemajuan, sehingga pihak dokter yang merawatnya memutuskan terapi medis intensif akan tetap dilanjutkan. "Kami akan tetap melanjutkan program terapi medis intensif dengan monitoring yang ketat dan tambahan transfusi darah," kata Ketua Tim Dokter Kepresidenan, dr Mardjo Soebiandono, dalam sesi jumpa pers yang digelar di RS Pusat Pertamina (RSPP), di Jakarta, Senin. Dikatakannya, keadaan umum Soeharto masih lemah, namun tingkat kesadarannya membaik serta tekanan darahnya stabil, yakni berkisar di tekanan sistolik 110-120 mm Hg. Selain itu, masih kata Mardjo, nafsu makan sudah membaik dan beragam fungsi organ vital seperti jantung dan paru-paru memperlihatkan perbaikan. Dijelaskannya, untuk mencegah penurunan kembali kondisi kesehatan mantan presiden akibat infeksi dari luar, maka untuk sementara waktu kunjungan terhadap Soeharto akan sangat dibatasi. Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Prof Djoko Rahardjo, anggota tim dokter RSPP, mengatakan bahwa penumpukan cairan di seluruh tubuh Soeharto sudah mulai berkurang. "Cairan di kaki dan tangan sudah mulai normal, sekarang kami masih mencemaskan cairan di perutnya," kata Djoko. Pada Senin pagi tampak Letjen Purnawirawan Soerjo Wirjohadipoetro, mantan asisten pribadi Soeharto periode tahun 1965-1974, berkunjung ke RSPP selama 15 menit sejak pukul 07.00 WIB. Sedangkan karangan bunga yang berada di lobi RSPP datang dari Menko Kesra Aburizal Bakrie, Menneg Koperasi dan UKM Suryadharma Ali, mantan Menteri Penerangan Harmoko, dan PT Humpuss. Kondisi kesehatan mantan Presiden Soeharto yang memburuk terus mendapat perhatian dari kalangan media massa, sehingga kerumunan wartawan masih terlihat setia menunggu di Gedung RSPP. Rumah sakit tempat Soeharto dirawat juga baru saja merayakan hari jadinya yang ke-36 pada Minggu, 6 Januari 2008. (*)
Copyright © ANTARA 2008