Singapura (ANTARA News) - Harga minyak dunia terus menurun dari level historis 100 dolar AS per barel, Senin, setelah data lapangan kerja AS yang lemah memicu kekhawatiran terhadap resesi dan permintaan di konsumen energi terbesar di dunia tersebut. Dalam awal perdagangan pagi di Asia, kontrak utama New York minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Februari, turun 51 sen pada 97,40 dolar per barel. Harga minyak jatuh 1,27 dolar AS menjadi ditutup pada 97,91 dolar per barel di New York Mercantile Exchange, Jumat. Harga minyak mentah jenis Brent North Sea untuk pengiriman Februari turun 37 sen pada 96,42 dolar AS per barel. Data pekerjaan AS yang tidak meneggembirakan pada Jumat, memicu aksi ambil untung setelah harga minyak menyentuh rekor tertinggi 100 dolar AS per barel untuk dua hari berturut-turut. Pada Kamis, acuan kontrak New York sempat mencapai 100,09 dolar AS dan Brent menyentuh 98,50 dolar AS. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan ekonomi AS berhasil menciptakan 18.000 pekerjaan baru non pertanian pada Desember, tingkat penciptaan lapangan kerja terendah sejak 2003. Sementara angka pengangguran naik menjadi 5,0 persen, tertinggi dalam lebih dari dua tahun. Angka tersebut lebih rendah dari perkiraan para analis meningkat 70.000 pekerjaan dan tingkat pengangguran 4,8 persen, naik dari 4,7 persen pada November. Kejutan laporan yang melemah tersebut adalah sebuah peringatan baru dari melambatnya ekonomi dan mendorong spekulasi bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunganya lagi, setelah mengakumulasi penurunan satu persentase poin sejak September, demikian laporan AFP. (*)

Copyright © ANTARA 2008