New York (ANTARA News) - Lembaga pusat kepemimpinan Emotional and Spiritual Quatient (ESQ LC) pimpinan Ary Ginanjar berkeliling ke tujuh kota Amerika Serikat, dengan misi membantu para warga negara Indonesia (WNI) mempertahankan jati diri mereka. "Kami ingin membantu warga kita di sini (AS, red) untuk menjaga jati diri mereka, kuat menghadapi ujian dan cobaan. Bagaimanapun di sini godaan cukup banyak," kata Ary Ginanjar kepada ANTARA, seusai memberikan ceramah di Masjid Al Hikmah, New York, Sabtu malam. New York adalah salah satu kota yang menjadi bagian dari rangkaian kunjungannya ke enam kota lainnya di AS, yaitu Washington DC, Chicago, Houston, Seattle, San Fransisco dan Los Angeles. Ary menganggap para warga Indonesia yang tinggal di luar negeri, termasuk di AS, merupakan duta bangsa dan duta agama yang dapat menjadi agen perubahan, pemberi contoh dan pembangun imej positif tentang tang Indonesia. "Untuk itu diperlukan penguatan dan peningkatan kecerdasan, tidak hanya dalam hal kecerdikan, tapi juga kecerdasan emosi dan spiritualitasnya," ujar Ketua ESQ LC yang baru saja dianugerahi gelar doktor honoris causa untuk bidang Pendidikan Karakter dari Universitas Negeri Yogyakarta itu. Saat memberikan ceramah di Al-Hikmah --satu-satunya masjid yang dikelola oleh komunitas tersebut, Ary dan tim ESQ memaparkan tiga macam kecerdasan, yaitu intelektual, emosional dan spiritual. "Pelatihan ini merupakan tahap pertama, lebih banyak membuka pemahaman Islam sebagai jalan hidup," kata Ary tentang tema ceramah yang pada malam itu kebanyakan menekankan aspek peningkatan kecerdasan spiritual. Tahap pertama pelatihan itu dilaksanakan tim ESQ pada tur kelilingnya di tujuh kota AS selama 2 hingga 18 Januari. Tahap kedua, yaitu pelatihan yang biasanya dilangsungkan secara intensif selama minimal tiga hari, menurut rencana akan digelar ESQ LC pada Juli-September 2008. Pelatihan yang digelar oleh ESQ LC nantinya akan ditujukan untuk dua kelompok umur, yaitu dewasa dan remaja. Sebelum menggelar ceramah di New York, Ary telah menyelesaikan misi serupa di Washington DC, yang diikuti oleh ratusan WNI sebagai peserta. Di ibukota AS itu pula Ary dan tim sempat bertandang ke kantor Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk bertukar pikiran dengan puluhan warga Indonesia yang bekerja di kedua lembaga tersebut. ESQ LC adalah lembaga independen pengembangan sumber daya manusia yang telah memberikan pelatihan kepada ratusan ribu orangdari berbagai institusi di Indonesia dan beberapa negara asing, termasuk Malaysia, Brunei Darussalam, dan sejumlah negara Eropa. Baru-baru ini pada akhir Desember 2007, ESQ Leadership Center menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Negara Pendayaan Aparatur Negara (PAN) daam upaya mengembangkan SDM dan mencegah korupsi di lingkungan kementerian yang dipimpin oleh Menneg PAN Taufik Effendi itu. (*)

Copyright © ANTARA 2008