Jakarta (ANTARA News) - Mantan Menteri Negara Urusan Peranan Wanita Hj Tuty Alawiyah dan para santrinya, termasuk sekitar 300 anak yatim, mendoakan kesembuhan mantan Presiden Soeharto dari segala penyakit yang dideritanya. "Semalam saya bersama sekitar 300 anak yatim piatu dari Pesantren Khusus melakukan baca doa "khataman Al Qur`an" karena sudah delapan kali khatam. Kami mendoakan kesehatan beliau, mudah-mudahan Allah mengabulkan dan kesehatannya bertambah baik," katanya kepada wartawan usai menjenguk mantan Presiden Soeharto di RS Pusat Pertamina Jakarta, Minggu sekitar pukul 20.00 WIB. Salah satu pimpinan Pondok Pesantren As-Syafiiyah di Jakarta itu mengaku memiliki hubungan yang dekat sekali dengan orang nomor satu Indonesia itu. Tuty Alawiyah yang juga Ketua Umum Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) itu menilai, Pak Harto sangat menghargai kegiatan-kegiatan majelis taklim, antara lain ketika tahun 1991 dirinya mengadakan kegiatan di Stadion Utama. Kemudian tahun 1995 saat menggelar kegiatan Majelis Taklim dengan segala keadaan syukurannya dalam rangka memperingati 50 tahun kemerdekaan RI. "Alhamdulillah, setelah beberapa hari yang lalu pulang dari Tanah Suci, saya hari ini bisa menengok beliau. Tadi saya hanya melihat beliau dan saya membacakan doa," katanya. Selain Tuty Alawiyah, sejumlah tokoh sejak sore hingga malam hari yang terlihat menjenguk mantan Presiden Soeharto di RSPP antara lain Wakil Ketua MPR, AM Fatwa, mantan Menteri Kehakiman Oetojo Usman, mantan Menteri Negara Urusan Peranan Wanita Mien Sugandhi, serta Ketua Komisi I DPR yang juga Ketua DPP Partai Golkar Theo Sambuaga. Sementara itu, pada pagi hingga sore, sejumlah tokoh yang terlihat datang menjenguk Pak Harto di RSPP antara lain mantan gubernur DKI Jakarta R Soeprapto, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshidiqqie, mantan Presiden Abdurrahman Wahid beserta dan istrinya Ny Sinta Nuriah, istri mantan Wapres Emma Sudharmono, artis Camelia Malik, pengusaha Sudwikatmono, mantan Menag Tamizi Taher, dan mantan Menko Kesra/Kepala BKKBN Haryono Suyono.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008