Sekretaris Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (DPD ASITA) Sumsel, Ari Afrizal di Palembang, Selasa, mengatakan penurunan kunjungan mencapai 80 persen jika dibandingkan saat harga tiket sebelum naik.
"Polemik tiket memang sudah jadi permasalahan nasional karena dampaknya memang luas sekali, kami di Sumsel sementara ini bertahan saja dengan kondisi yang ada," ujar Ari kepada Antara, Selasa.
Menurutnya kerugian sektor pariwisata akibat kenaikan tiket pesawat memang tidak bisa dihindari, lebih dari 60 agen perjalanan di seluruh Sumsel hanya bisa 'wait and see' sembari menunggu solusi dari pengurus pusat.
Sektor pariwisata diprediksi melaju cepat pasca Asian Games 2018 dengan munculnya hotel-hotel destinasi wisata baru di Provinsi Sumatera Selatan khususnya Kota Palembang, namun proyeksi tersebut harus tertahan sampai tarif tiket kembali normal.
Kendati pemerintah telah menurunkan lagi tarif tiket pesawat 15 persen baru-baru ini, ternyata tidak berdampak banyak untuk meningkatkan kembali trafik kunjungan wisatawan.
"Perubahan harga tiket tidak terlalu signifikan, belum bisa meringankan biaya operasional agen perjalanan," lanjutnya.
Untuk bertahan, kata dia, para agen lebih memilih membawa wisatawan melakukan perjalanan dari luar ke dalam Sumsel, dibanding membawa wisatawan keluar Sumsel demi menyiasati pegeluaran.
Selain itu agen-agen perjalanan berupaya mempertahankan para pelanggan dengan memberi fasilitas lebih agar kenaikan tarif perjalanan tidak terlalu dirasakan.
Baca juga: Kunjungan Wisman ke Aceh Kuartal I Turun 30,47 Persen
Baca juga: Kunjungan wisatawan mancanegara ke Sumut turun
Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019