Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Meutia Hatta mengatakan, banyak hal baik yang sebenarnya bisa dipelajari dari mantan Presiden Soeharto, yang sejak Jumat (4/1) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta Selatan karena sakit. "Kita bisa mempelajari apa yang baik dari Pak Harto. Teruskan apa yang baik dan apa yang dinilai tidak baik jangan diteruskan," kata Meutia Hatta kepada ANTARA News di Jakarta, Minggu. Putri Tokoh Proklamator Bung Hatta itu menyayangkan masih banyak orang yang hanya mencaci maki Soeharto tetapi ternyata dibalik itu dia malahan justru melakukan KKN. Salah satu hal yang diajarkan Soeharto, katanya, adalah bagaimana mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan tidak melakukan hal-hal yang merusak kesatuan bangsa. Menurut dia, seharusnya bangsa Indonesia jangan sampai menjadi bangsa yang terkotak-kotak. "Sekarang kan kesannya lebih terkotak-kotak dari masa Pak Harto," katanya. Ia mengatakan, Pak Harto tetap sangat bertekad mempertahankan NKRI, dengan menjaga persatuan dan Bhinneka Tunggal Ika. "Satelit Palapa itu kan mempersatukan Indonesia di masa modern ini, karena Indonesia merupakan negara maritim yang luas," katanya. Lebih lanjut Meutia Hatta menilai, Soeharto ketika masih menjabat merupakan presiden yang ahli strategi dan tahu apa yang harus dilakukan. Soeharto juga dikenal gigih membawa nama Indonesia ke luar negeri sehingga menjadi dihormati dan disegani. "Ini contoh bagi presiden yang sesudahnya. Seperti Presiden Yudhoyono juga begitu, ingin membawa nama Indonesia ke mata dunia setelah sempat terpuruk, dan sekarang berusaha diangkat kembali. Jadi banyak hal baik yang bisa dipelajari dari Pak Harto," katanya. Ia menambahkan, Presiden Yudhoyono sendiri kerap berpesan agar apa yang baik dari masa lalu harus terus dijalankan seperti soal posyandu, pelayanan kesehatan, dan Keluarga Berencana. "Sekarang ini Presiden Yudhoyono terus melakukan diversifikasi pangan untuk mencapai swasembada pangan. Dulu Pak Harto mencanangkan swasembada beras supaya tidak tergantung dengan negara lain. Prinsip -prinsip yang baik harus dijalankan," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008