Karawang (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang, hingga hari Minggu, masih melakukan pendataan jumlah luas sawah yang tergenang banjir akibat jebolnya irigasi di Desa Tambaksumur, Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang, Sabtu (5/1). Dengan jebolnya irigasi tersebut, Desa Srikamulyan, Kecamatan Tirtajaya, Kabupaten Karawang dan Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang, juga mengalami banjir. Hingga kini Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan Kabupaten Karawang, Didy Sarbini mengaku baru mendata sebanyak 2.615 hektar sawah di Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang yang tergenang air. "Jika ditambahkan dengan total sawah yang tergenang di Desa Srikamulyan desa Desa Tambaksumur, Kecamatan Tirtajaya, maka luas sawah yang tergenang banjir seluas 3.165 hektar," katanya. Sedangkan secara keseluruhan, jumlah sawah di Kecamatan Tirtajaya dan Cibuaya mencapai 6.500 hektare. "Untuk saat ini, kami baru mendata sawah di Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya saja. Untuk daerah yang lain belum dapat laporan. Yang pasti jumlahnya mencapai ribuan," katanya. Selain menggenangi ribuan hektar sawah, jebolnya irigasi juga mengakibatkan sekira 850 rumah tergenang banjir di Desa Srikamulyan, Tambaksumur dan Sedari. Bahkan, air juga sempat merendam ruas jalan sekira 5 Km yang menghubungkan Desa Srikamulyan, Desa Tambaksumur dan Desa Sedari setinggi 50 cm, hari Sabtu (5/1). Dengan demikian, separuh dari total akses jalan sekira 12 Km yang menghubungkan tiga desa dan dua kecamatan itu hampir putus total, karena tidak bisa dilalui kendaraan. Kepala Desa Sedari, Rosmilah mengatakan, dari jumlah 600 rumah di desanya, sekira lebih dari 400 rumah dipastikan terendam banjir dengan ketinggian sekira 50 cm. "Selain karena jebolnya irigasi, banjir yang terjadi juga akibat meluapnya sungai Bembang di Kecamatan Cibuaya. Sehingga, dengan curah hujan yang tinggi, sungai tidak bisa menampung air hujan di tiga Kecamatan, yakni Kecamatan Tirtajaya, Cibuaya dan Jayakerta," katanya. Sedangkan sekira 1.000 dari jumlah total 2.500 hektare tambak serta ratusan hektare sawah terendam air banjir. "Kami masih mendata jumlah rumah, sawah dan tambak ikan milik warga yang tergenang banjir, untuk selanjutnya dilaporkan ke Pemkab," katanya. Sementara itu, Kepala Desa Srikamulyan Rusdi menuturkan, seluruh sawah yang mencapai 550 hektare di desanya itu dipastikan terendam banjir. Sedangkan rumah yang terendam hanya 50 rumah, dari jumlah total 1.500 rumah. Dikatakannya, sekira 95 persen sawah di desanya yang tergenang banjir sudah panen pada Desember 2007 lalu. Dengan demikian, para petani tidak terlalu banyak mengalami kerugian akibat banjir tersebut. Hingga kini, ia mengaku masih mendata jumlah sawah, rumah dan tambak ikan yang tergenang banjir.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008