Cianjur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyiagakan alat berat di sejumlah titik rawan bencana alam yang banyak dilalui pemudik terutama di wilayah utara dan selatan, sebagai upaya gerak cepat penanganan ketika terjadi bencana.
"Cianjur merupakan zona rawan bencana yang dikhawatirkan mengganggu arus lalu lintas jika terjadi bencana terutama pada saat musim mudik," kata Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur Selasa.
Sejumlah ruas jalan utama dan alternatif yang membentang dari utara hingga selatan rawan bencana alam terutama longsor dan tanah amblas seperti jalur Campaka hingga Tanggeung dan Jalur Puncak hingga Cugenang rawan longsor dan banjir.
"Saat ini menjelang peralihan musim, sehingga hujan dapat terjadi kapanpun dan potensi bencana terjadi cukup tinggi, ketika terjadi dapat mengganggu arus lalulintas terutama saat mudik. Meskipun harapan kami tiad aada bencana selama musim mudik lebaran kali ini," katanya.
Karena itu untuk antisipasi dan penanganan cepat, pemkab telah menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Cianjur, untuk menempatkan alat berat di sejumlah lokasi rawan bencana.
Sementara Dinas Perhubungan Cianjur, terus melakukan persiapan untuk rekayasa arus dan melengkapi rambu lalulintas hingga penerangan jalan umum (PJU) di sejumlah titik jalur utama dan alternatif.
Kepala Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalulintas Dishub Cianjur, Muhammad Iqbal Safaruddin, mengatakan untuk persiapan angkutan lebaran, fasilitas perlengkapan jalan seperti rambu, PJU dan lainnya sudah dipasang.
"Rambu portable akan dipasang di titik rawan kemacetan, rawan kecelakaan dan jalan alternatif. Alat Pemberi Isyarat Lalulintas (APILL) di ruas jalan nasional maupun kabupaten sudah terpelihara dan berfungsi dengan baik, sehingga Cianjur siap untuk dilintasi pemudik," katanya.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019