Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Sebanyak 620 personel gabungan dari Kepolisian, Tentara Nasional Indonesia (TNI), termasuk Pramuka dan relawan, akan melakukan pengamanan perayaan Idul Fitri 1440 Hijriyah di Kota Malang, Jawa Timur.
Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri mengatakan bahwa personel pengamanan gabungan yang diterjunkan pada Operasi Ketupat Semeru 2019 tersebut, terbagi dari 430 personel kepolisian dan 60 orang personel dari TNI, serta sisanya berasal dari Pramuka dan para relawan.
"Sebanyak 620 personel gabungan tersebut akan dibagi dalam beberapa pos pelayanan, dan pos pengamanan," kata Asfuri, di Alun-Alun Kota Malang, Jawa Timur, Selasa.
Asfuri menjelaskan, untuk di wilayah Kota Malang, ada kurang lebih enam pos pengamanan dan satu pos pelayanan yang akan disiagakan. Beberapa potensi kerawanan menjelang Lebaran 2019 diantaranya adalah pencurian kendaraan bermotor.
Enam titik pos pengamanan tersebut akan disiagakan di PDAM Lama Kota Malang Jalan Ahmad Yani, Terminal Arjosari, Simpang empat Sawojajar, Terminal Landungsari, Jalan KH Agus Salim, dan Pos Kacuk. Sementara untuk Pos Pelayanan, akan disiagakan di Stasiun Malang Kota.
Keberadaan enam Pos Pengamanan tersebut, juga dalam upaya untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan di Kota Malang. Karena, pada perayaan Idul Fitri 1440 Hijriyah kali ini, diperkirakan akan terjadi lonjakan arus lalu lintas.
"Kota Malang memang identik dengan kemacetan, karena kota ini tujuan wisata, dan juga sebagai tujuan mudik Lebaran," ujar Asfuri.
Terkait dengan keamanan masing-masing wilayah, lanjut Asfuri, pihaknya telah menyiapkan patroli yang akan dilakukan oleh masing-masing Kapolsek. Aparat kepolisian akan melakukan patroli di sekitar wilayah perumahan dan tempat-tempat yang ditinggalkan penghuninya.
"Terutama di wilayah Lowokwaru, itu banyak mahasiswa dan pekerja yang kebanyakan berasal dari luar Kota Malang," tutup Asfuri.
Baca juga: Polres Malang kerahkan 1.200 personel selama arus mudik
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019