Banda Aceh (ANTARA News) - Gempa tektonik berkekuatan 5,7 pada skala Richter (SR), Minggu (6/1) dinihari, kembali guncang kota Banda Aceh dan sekitarnya, namun tidak menimbulkan kepanikan di kalangan masyarakat. Kepala Stasiun Geofika Mata Ie, Kabupaten Aceh Besar, Syahnan, di Banda Aceh, menyebutkan gempa yang terjadi pukul 03,01 WIB itu berada pada koordinat 6,11 derajat Lintang Utara (LU) - 93,46 derajat Bujur Timur (BT) sekitar 204 Km sebelah barat laut Sabang, ujung paling barat Indonesia. Gempa yang berada di kedalaman 10 kilometer itu ikut dirasakan masyarakat di wilayah Kabupaten Aceh Jaya, Aceh Besar, Kabupaten Pidie dan Bireuen, sehingga sebagian warga terbangun dari tidur mereka dan keluar rumah karena khawatir akan bahaya akibat fenomena alam itu. Menurut Syahnan, gempa tersebut merupakan yang terkuat pertama di wilayah Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) memasuki tahun 2008 ini, sedangkan gempa kecil yang tercatat pada alat pencatat gempa masih sering terjadi. Setiap harinya antara 8-10 kali gempa, namun tidak dirasakan manusia. Sepanjang 2007 stasiun gempa di Mata Ie, Aceh Besar, mencatat sebanyak 2.811 kali gempa kecil, sedangkan yang dirasakan manusia hanya 48 kali dengan kekuatan antara 4,0 sampai 6,7 SR. Jumlah gempa yang terjadi sepanjang 2007 telah jauh menurun dibandingkan 2006 yang tercatat mencapai 4.555 kali, termasuk yang dirasakan manusia sebanyak 65 kali dengan kekuatan antara 4,0 sampai 6,5 SR. "Walaupun wilayah Aceh masih sering diguncang gempa, gelombang tsunami susulan diprediksi tidak akan terjadi di sana," demikian Syahnan. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008