Brisbane (ANTARA News) - Bencana banjir yang melanda sebagian daerah pantai utara New South Wales (NSW), Australia, masih mengisolasi ribuan warga, namun tim penanggulangan bencana negara bagian (SES) itu, Minggu, telah memasok barang keperluan bagi mereka. Sementara itu, wilayah kota Brisbane dan sekitarnya kembali diguyur hujan deras disertai guruh dan angin cukup kencang Minggu sore sekitar pukul 13.33 setelah sehari sebelumnya langit cerah dan terik mentari sempat menghampiri daerah itu, demikian laporan ANTARA News dari Brisbane, Minggu. SES Negara Bagian Queensland, seperti dikutip ABC, kembali mengingatkan warga masyarakat yang tinggal di daerah-daerah rendah yang berdekatan dengan aliran Sungai Logan untuk tetap waspada kendati banjir yang melanda wilayah Logan sudah menyurut. SES menyebutkan masyarakat yang tinggal di kawasan Logan Reserve, Waterford dan Loganlea telah diingatkan untuk memindahkan barang-barang rumah tangga dan binatang peliharaan mereka untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk. Diperkirakan Sungai Logan meluap dan banjir menggenangi daerah Waterford Minggu malam pukul 21.00 waktu setempat. Ruas jalan raya selatan Brisbane dan sekitar kawasan wisata pantai Gold Coast juga dilaporkan rawan kecelakaan akibat guyuran hujan dalam beberapa hari terakhir. Dari NSW, ABC melaporkan SES di negara bagian itu telah memasok barang-barang keperluan untuk beberapa hari bagi sekitar 1.500 warga kota Coraki yang menjadi korban banjir. Ratusan orang warga yang terjebak banjir di daerah Taman Nasional Bonoo Bonoo dekat Tenterfield, NSW, juga sudah menerima pasokan bantuan. SES Negara Bagian NSW memperkirakan bangunan-bangunan di hilir daerah Casino dan Lismore di pantai utara NSW itu mulai terisolasi hari Minggu. Sebanyak 160 orang Aborigin di Pulau Cabbage dievakuasi dari daerah tersebut. Sejak sepekan terakhir, sebagian wilayah tenggara dan selatan Queensland, pantai utara NSW, dan Northern Territory (NT) dilanda cuaca buruk yang ditandai dengan hujan lebat, angin kencang, dan gelombang ganas. Siklon tropis Helen berkecepatan 130 kilometer per jam sempat mengancam Darwin dan daerah-daerah lain di NT pada Sabtu dinihari (5/1). Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Konsul RI di Darwin Harbangan Napitupulu meminta seluruh warga negara Indonesia di kota Darwin dan sekitarnya untuk mengikuti secara seksama setiap perkembangan dan arahan Pemerintah NT. Berbeda dengan NSW, Queensland dan NT yang dilanda hujan deras, angin kencang, dan gelombang ganas, negara bagian Victoria dan Australia Barat justru dilanda cuaca panas. Sebagian wilayah Australia Barat bahkan dilanda kebakaran semak belukar di tengah cuaca panas dengan temperatur di atas 40 derajat Celsius. Wakil Konsul untuk Bidang Penerangan Konsulat RI di Perth, Ricky Suhendar, mengatakan kepada ANTARA Jumat lalu (4/1), bencana kebakaran sejak hampir sepekan terakhir itu belum membahayakan masyarakat Indonesia di Perth dan sekitarnya. Ia mengatakan, sejauh ini sekitar 9.500 warga Indonesia yang ada di Australia Barat masih aman dari bencana yang telah merenggut nyawa tiga orang warga Australia itu. "Sejauh ini, tidak ada kekhawatiran karena `bush fire` (kebakaran semak belukar-red) ini terjadi di daerah sabana dengan pusat kebakaran berada di antara daerah Coolgardie dan Southern Cross, sedangkan umumnya warga kita tinggal di Perth," katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008