Palembang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengajak seluruh lapisan masyarakat mempertahankan kondisi zero konflik di wilayah provinsi yang memiliki 17 kabupaten dan kota itu.

Kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat yang sangat kondusif selama ini perlu dipertahankan sehingga Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah di provinsi mayoritas berpenduduk muslim itu dapat dirayakan dengan penuh suka cita, kata gubernur seusai apel gelar pasukan Operasi Ketupat Musi 2019 di Palembang, Selasa.

Potensi kerawanan dalam suasana pascapemilu dan menghadapi hari besar keagamaan ummat muslim itu semakin kompleks, sehingga kondisi ini perlu disikapi dengan meningkatkan kesiapsiagaan aparat penegak hukum.

Dengan kesiapsiagaan aparat penegak hukum diharapkan dapat mencegah dan menangani secara cepat dan tepat setiap gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.

Dalam kondisi kamtibmas yang kondusif, masyarakat dapat melakukan berbagai kegiatan ibadah dan silaturahim dengan aman dan nyaman di Hari Raya Idul Fitri.

Selain itu jalur mudik yang ada di wilayah Sumatera Selatan baik jalan lintas timur, lintas tengah dan jalan tol dapat dilalui masyarakat yang akan pulang kampung ke berbagai provinsi di Pulau Sumatera ini, kata gubernur.

Sementara Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Irwan pada kesempatan yang sama menambahkan pihaknya siap mendukung aparat kepolisian di lima provinsi wilayah kerjanya meliputi Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung mengamankan kegiatan masyarakat yang akan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah.

"Prajurit TNI siap membantu pihak kepolisian menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat menjelang, saat, dan pascalebaran," ujarnya.

Menjelang hari besar keagamaan ummat Islam itu, kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di lima provinsi wilayah kerjanya secara umum sangat kondusif.

Kondisi Kamtibmas yang kondusif itu perlu dijaga bersama sehingga masyarakat yang akan melakukan berbagai persiapan lebaran termasuk perjalanan mudik dan balik tidak mengalami hambatan.

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019