Polresta Sidoarjo siapkan lima Pos pengamanan Lebaran

Sidoarjo (ANTARA) - Petugas Kepolisian Resor Kota Sidoarjo Jawa Timur menyiapkan sebanyak lima pos pengamanan Lebaran Idul Fitri 2019 Masehi guna memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dalam hal menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan.

Kepala Kepolisian Resor Kota Sidoarjo Jawa Timur, Zain Dwi Nugroho saat dikonfirmasi di Sidoarjo, Selasa mengatakan, selain lima unit pos pengamanan pihaknya juga menyiapkan dua pos pelayanan dan dua pos terpadu.

"Hari ini kami cek kesiapan pos pengamanan, pos pelayanan, dan pos terpadu di beberapa titik di Kabupaten Sidoarjo," ujarnya di Sidoarjo.

Ia mengatakan, keberadaan pos-pos Polresta Sidoarjo nantinya dapat terus siaga melayani masyarakat di perayaan Idul Fitri supaya masyarakat bisa aman dan nyaman selama menjalankan lebaran.

"Pos pengamanan yang disiapkan itu berada di Kecamatan Krian, Balongbendo, Taman, Tarik, dan Porong. Sementara untuk Pos Pelayanan disiapkan di Terminal Purabaya Bungurasih Waru, dan Bundaran Taman Pinang Indah. Ada juga Pos Terpadu di Terminal 1 dan 2 Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo," ucapnya.

Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Zain Dwi Nugroho mengatakan, salah satu indikator kesuksesan Operasi Ketupat Semeru 2019 adalah terciptanya keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas.

Pos-pos tersebutlah, kata dia, yang akan menunjang tujuan suksesnya Operasi Ketupat Semeru 2019.

"Para petugas kepolisian akan banyak ditempatkan di pos, sehingga akan lebih mudah menjangkau sejumlah jalur lalu lintas yang dimungkinkan ada kemacetan maupun gangguan kamtibmas. Jadi cepat teratasi," katanya.

Dalam rangka Operasi Ketupat Semeru 2019, kata dia, ada beberapa poin yang diwaspadai, antara lain mengajak semua pihak mewaspadai potensi kerawanan.

"Pertama stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan. Kedua adalah permasalahan kelancaran dan keselamatan arus mudik dan arus balik. Ketiga potensi bencana alam dan gangguan kamtibmas lainnya, seperti tindak kriminal, premanisme, kejahatan jalanan. Lalu yang keempat adalah ancaman tindak pidana terorisme," katanya.

Seluruh petugas gabungan tersebut akan diletakkan di beberapa titik-titik yang berpotensi mengalami kepadatan ketika berlangsungnya musim lebaran tiba.

"Kami juga terus melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan supaya kalau ada tindakan yang mencurigakan bisa secara diatasi dengan cepat dan tepat," katanya.