Pekalongan (ANTARA News) - Sebanyak 211 korban bencana longsor di Dukuh Trajumas dan Purwodadi Desa Sukoharjo, Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan, Jateng, yang terjadi pada Kamis (3/1) hingga kini masih bertahan di pengungsian karena kondisi di daerah itu belum aman untuk dihuni. Kepala Kantor Kesbanglinmas Kabupaten Pekalongan, Edi Widianto, Sabtu, mengatakan, hingga saat ini, hujan masih sering mengguyur di daerah tersebut sehingga para korban belum berani kembali ke rumahnya masing-masing. "Para korban mengaku masih trauma dengan adanya bencana itu dan saat ini mereka masih bertahan di pengungsian rumah-rumah penduduk yang tidak terkena bencana," katanya. Bencana tanah longsor di Desa Sukoharjo ini, kata dia, mengakibatkan sedikitnya 70 rumah penduduk mengalami rusak berat dan retak-retak serta jalan yang menghubungkan Dukuh Trajumas dan Purwodadi menuju ke desa itu terputus. Ia mengatakan, untuk membantu para korban longsor, Pemerintah Kabupaten Pekalongan telah memberikan bantuan logistik seperti beras sebanyak lima kuintal, puluhan mie instan, sarden, dan kecap. "Selain itu, pemkab juga berencana untuk merelokasi rumah korban ke tempat yang lebih aman," ujarnya. Kepala Desa Sukoharjo, Kumpul, mengatakan, aparat desa telah memerintahkan pada pemilik rumah yang mengalami retak-retak agar segera meninggalkan tempat ke lokasi yang lebih aman, sedangkan rumah yang selamat dari terjangan bencana longsor saat ini dijadikan posko. "Saat ini, mereka tidak hanya berbagi tempat tidur saja tetapi juga mengubah menjadi dapur umum," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008