"Empat posko tersebut berada di Ajibarang, Gumelar, Tanjung, dan Sumpiuh dengan melibatkan sekitar 100 personel," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa.
Menurut dia, pihaknya melengkapi keempat posko tersebut sejumlah fasilitas di antaranya tenda, "velbed" (tempat tidur lipat, red.), serta makanan dan minuman sehingga dapat dijadikan sebagai tempat istirahat (rest area) bagi pemudik.
Ia mengatakan keempat posko yang didirikan oleh Tagana Banyumas tersebut difokuskan pada penanganan kecelakaan, musibah, maupun kebencanaan.
"Dari empat posko tersebut yang paling menonjol di Ajibarang dan Sumpiuh. Itu karena kendaraan dari arah Jakarta yang masuk wilayah Banyumas akan melalui Ajibarang dan pintu keluarnya di Sumpiuh sehingga ada kerawanan kecelakaan lalu lintas," katanya.
Selain itu, kata dia, pendirian posko tersebut juga sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya bencana berupa kebakaran hutan dan kekeringan.
Candra mengatakan ke depan, pihaknya akan menyediakan juru pijat yang siap melayani pemudik saat beristirahat di Posko Tagana Banyumas.
"Saat ini belum, tapi ke depan mungkin akan ada juru pijat karena kebetulan kami ada binaan, yakni Pertuni (Persatuan Tunanetra Indonesia) yang berada di bawah Dinas Sosial," katanya.
Ia mengatakan pihaknya untuk sementara hanya mendirikan posko beserta tempat istirahat yang layak bagi pemudik.
Selain Tagana, sejumlah instansi dan organisasi di Kabupaten Banyumas juga mendirikan posko lebaran, salah satunya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas.
Dalam hal ini, Posko Lebaran BPBD Kabupaten Banyumas berlokasi di Desa Sawangan, Kecamatan Kebasen, atau di sisi utara Jalan Raya Sampang-Buntu yang merupakan ruas jalan nasional. ***3***
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019