Jakarta (ANTARA) -

Indonesia dan Pakistan baik pada tingkat pemerintah maupun kalangan swasta sepakat untuk terus meningkatkan hubungan bilateral, termasuk menciptakan perdagangan yang berkesinambungan.

“Neraca perdagangan tahun 2017 menempatkan surplus Indonesia sebesar 2,15 miliar dolar AS dari total nilai perdagangan bilateral sebesar 2,64 miliar dolar AS, namun kondisi tersebut tidak menyurutkan keinginan Pakistan berdagang dengan Indonesia,” kata Duta Besar RI untuk Pakistan Iwan Suyudhie Amri dalam keterangan tertulisnya, Selasa.

Sejalan dengan upaya meningkatkan hubungan bilateral, KBRI Islamabad aktif melakukan berbagai pertemuan dengan pemangku kepentingan dan pihak terkait di Pakistan, seperti yang dilakukan dengan Sarhad Chamber of Commerce and Industry (SCCI) di Peshawar pada 24 Mei 2019.

Dengan jumlah penduduk sekitar 32 juta jiwa, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa dengan Ibu Kota Peshawar dinilai penting karena memiliki posisi yang sangat strategis sebagai hub menuju Afghanistan dan negara-negara di Asia Tengah.

Dalam pertemuan yang dihadiri oleh Presiden SCCI Faiz Muhammad, beserta jajaran pengurus serta anggota executive boards SCCI, KBRI Islamabad menjelaskan bahwa perdagangan Indonesia-Pakistan bukan menjadi sumber konflik, namun sebaliknya menjadi katalisator untuk meningkatkan saling kesefahaman dalam mewujudkan kemajuan dan kemakmuran bagi masyarakat di kedua negara.

Di hadapan para pelaku usaha SCCI, Dubes Iwan menyampaikan bukti bahwa kedua negara terus menjalin hubungan dagang yang semakin intensif dilihat dari tren positif perkembangan perdagangan Indonesia-Pakistan setiap tahun.

“Sejak penugasan kami di Pakistan tahun 2016, hingga saat ini (2019), total nilai perdagangan Indonesia-Pakistan terus meningkat," kata Dubes Iwan.

Pada 2016, total nilai perdagangan bilateral sebesar 2,18 miliar dolar AS, pada 2017 naik menjadi 2,64 miliar dolar AS, dan pada 2018 sebesar 3,11 miliar dolar AS.

Pada kesempatan tersebut, Dubes Iwan menyampaikan tidak hanya nilai ekspor Indonesia ke Pakistan yang meningkat, tetapi juga terjadi peningkatan cukup signifikan pada nilai impor Indonesia dari Pakistan, yaitu pada 2016 sebesar 157,26 juta dolar AS, pada 2017 sebesar 241,096 juta dolar AS, dan pada 2018 naik hampir tiga kali lipat sebesar 641,42 juta dolar AS.

Para pelaku usaha SCCI menyambut baik perkembangan tren positif perdagangan tersebut, dan mengharapkan untuk terus meningkatkan sinergitas sehingga perdagangan dapat menjadi building block pada produk-produk bernilai tambah lainnya.

“Seiring dengan kemajuan yang dicapai oleh Indonesia dan Pakistan, kiranya hubungan ini dapat digunakan untuk meningkatkan perdagangan pada produk bernilai tambah seperti teknologi, industri Kereta Api, eksplorasi energi dan lainnya,” tutur Presiden SCCI.

Selain dari pada sisi perdagangan, sektor potensial lain yang menjadi perhatian bersama adalah pada kerja sama di bidang parawisata. Promosi Indonesia ke beberapa wilayah di Pakistan perlu digalakkan dengan tetap memperhatikan kondisi keamanan setempat.

Tantangan yang tak kalah unik lainnya, menurut Dubes Iwan, adalah karena masyarakat Pakistan secara umum lebih mengenal Malaysia dan Thailand daripada Indonesia disadari bahwa masalah kedekatan geografis, konektifitas, dan banyaknya warga Pakistan di Malaysia menjadi faktor yang signifikan lebih dikenalnya Malaysia di Pakistan.

Menjawab tantangan tersebut, KBRI Islamabad selama tiga tahun berturut-turut memiliki program membawa media TV dan koran Pakistan untuk melakukan peliputan potensi Indonesia agar dapat mempromosikan dan mengenalkan Indonesia di Pakistan.

“Liputan tersebut ditayangkan di televisi-televisi lokal Pakistan secara periodik, dalam bahasa Inggris dan Urdu sehingga banyak warga Pakistan hingga di pelosok desa saat ini yang mulai mengenal Indonesia”, ucap Dubes Iwan.

Kesempatan bertemu dengan kalangan pengusaha Pakistan kali ini juga dimanfaatkan oleh Dubes RI untuk mempromosikan event tahunan Trade Expo Indonesia (TEI) yang diselenggarakan pada 16-20 Oktober 2019 di Jakarta, sekaligus mengundang mereka hadir di acara tersebut.

Dubes RI menilai bahwa kehadiran pengusaha Pakistan di TEI diyakini akan memperkaya pengetahuan dan pemahaman mereka mengenai kapasitas ekonomi Indonesia sekaligus guna menjajaki potensi perdagangan pada produk bernilai tambah yang diharapkan.

Dubes RI menyampaikan komitmen KBRI Islamabad untuk memfasilitasi kemudahan visa kunjungan bisnis ke Indonesia bagi pengusaha Peshawar sekaligus pengaturan pertemuan bisnis dengan mitra mereka di Jakarta.

Baca juga: Riset jadikan Pakistan hub bisnis minyak sawit Indonesia diuji ahli
Baca juga: KBRI promosikan produk pertanian Indonesia di Pakistan

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019