Makassar (ANTARA News) - Puluhan rumah di Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, rusak berat diterjang angin puting beliung pada Sabtu dini hari. Sebagian korban telah mengungsi ke tempat yang lebih aman atau menumpang di rumah keluarga sementara lainnya melakukan perbaikan atap rumah mereka yang rusak. Walikota Ilham Arif Siradjuddin menyerahkan bantuan pangan, berupa beras, air mineral dan mie instan saat mengunjungi korban yang kini berada di tenda-tenda pengungsian, Sabtu pagi. Menurut Camat Biringkanaya, M Yamin, angin puting beliung yang melanda kelurahan Daya, Paccerekang dan kompleks perumahan Mangga Tiga Permai mengakibatkan 65 buah rumah rusak, 43 di antaranya rusak berat. Sebelumnya, tercatat 127 rumah juga mengalami kerusakan berat diterjang angin puting beliung di Kecamatan Tallo dan 39 rumah lainnya di Kecamatah Mariso Makassar akhir Desember 2007. Sementara Bupati Pangkep Syafruddin mengatakan, sekitar 137 rumah rusak di daerahnya pada tiga kecamatan yakni Labakkang, Sigeri dan Mandalle serta dua orang mengalami luka tertimpa balok kayu. Sedangkan di Kabupaten Sidrap, Bulukumba dan Kota Parepare dilaporkan puluhan rumah rusak akibat diterjang angin puting beliung. Kawasan peternakan ayam di Parepare porakporanda dihantam angin kencang, Jumat (4/1) mengakibatkan sejumlah kandang ayam yang baru selesai dibangun dengan dana Rp185 juta roboh dan rata dengan tanah. Sementara itu, Badan Meteorologi dan Geofisika wilayah IV Makassar mencatat, kecepatan angin yang menerpa tiga kelurahan di Makassar mencapai 45 kilometer per jam. Bahkan dalam waktu dua hingga tiga hari ke depan, kecepatan angin berpotensi meningkat hingga 60 knot dan disetai angin hujan lebat, kata Kepala Sub idang jasa BMG setempat Hanafi Hamzah. Menurut Hanafi, dalam kurun waktu hingga tiga hari ke depan badai berpotensi terjadi di Makassar dan daerah sekitarnya, sehingga perlu diwaspadai. Gejala badai tropis Helen saat ini telah terbentuk di sekitar Darwin, Australia yang mengakibatkan kekuatan angin di kawasan itu semakin kencang sehingga berdampak ke sebagian wilayah Indonesia, termasuk Sulsel. Angin kencang disertai hujan lebat berpotensi terjadi di sebagian wilayah Indonesia termasuk Sulsel dari curah hujan saat ini antara 20-50 mm per hari. Sedangkan pada Januari 2008 curah hujan di daerah ini diperkirakan mencapai 675-750 mm per bulan dari kondisi normal 500 mm per bulan, kata Hanafi.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008