Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR Agung Laksono usai menjenguk mantan Presiden Soeharto di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta, Sabtu sore, menyatakan kondisi mantan penguasa di era Orde Baru itu masih kristis.
"Nasib di tangan Tuhan. Namun, puluhan dokter tengah berusaha agar kondisi beliau segera keluar dari masa kritis," kata Agung Laksono kepada wartawan.
Dari informasi yang diperoleh Agung, kemajuan kesehatan Soeharto sangat lambat sehingga berbagai alat bantu dipergunakan untuk menyelamatkan nyawanya.
"Saya melihat kondisinya memang kritis, tapi menurut informasi ada perkembangan meskipun sangat lambat," ujar Agung yang datang hanya didampingi ajudannya.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu juga menegaskan rasa hormatnya kepada Soeharto.
"Dilihat dari jasa-jasa beliau, pantas jika hal itu dilakukan," katanya menjawab pertanyaan apakah Soeharto wajar mendapatkan pengampunan atau tidak .
Dia juga berkata "sebaiknya kita jangan bicara dulu soal hukum, kita prihatin dulu dengan keadaan yang ada".
Sebelumnya sekitar pukul 17.50 WIB mantan Kasum ABRI Letjen TNI (Purn) Suyono terlihat meninggalkan RSPP. Hampir bersamaan dengan itu, juga tampak Kepala BIN Syamsir Siregar yang didampingi mantan Menteri Perdagangan Luhut Panjaitan.
Keduanya enggan menjawab pertanyaan wartawan, termasuk ketika ditanya apakah tubuh Soeharto masih bengkak-bengkak atau tidak .
Saat berita ini diturunkan, sabtu petang , di lobi utama RSPP sekitar 50 wartawan berbagai media cetak, elektronik, dan media on-line nasional maupun internasional masih menunggu perkembangan kondisi mantan orang nomor satu di Indonesia itu.
Mantan Kepala Bulog Bustanil Arifin bersama istri serta Direktur Utama TVRI Arsana juga tampak diantara deretan para penjenguk Soeharto.
Arsana mengatakan bahwa mantan Presiden Soeharto belum bisa diajak bicara.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008