Semarang (ANTARA News) - Pengusaha di Jawa Tengah meminta Bank Indonesia (BI) terus menurunkan BI rate agar mampu mendorong bergairahnya investasi maupun pertumbuhan ekonomi di provinsi ini . "Kami berharap BI rate akan turun pada level 6 persen hingga 5 persen sehingga bisa mendorong berjalannya roda perekonomian di Jateng," kata Seno Hardiono anggota Kadin Provinsi Jateng, di Semarang, Sabtu. Dengan bunga BI rate sebesar itu, katanya, bunga pinjaman perbankan nantinya bisa mencapai 10 persen sehingga sangat membantu para pengusaha meningkatkan daya saing di pasar global. Pengusaha, katanya, saat ini tak bisa bergerak leluasa karena suku bunga pinjaman perbankan masih dipatok tinggi, yakni berkisar antara 10,5 persen-11 persen sehingga tak bisa memacu pertumbuhan investasi di berbagai sektor. Ia mengatakan, suku bunga rendah sangat diperlukan untuk memacu pertumbuhan perekonomian. "Jika suku perbankan masih tinggi pengusaha tidak bisa leluasa mengembangkan maupun melakukan ekspansi usahanya," katanya. Menurut dia, pertumbuhan ekonomi yang hanya berdasarkan konsumsi hanya akan menghasilkan pertumbuhan sekitar 5 persen. Sedangkan untuk mencapai pertumbuhan di atas 6 persen harus ada investasi karena investasi butuh suku bunga rendah, katanya. Ia mengatakan, penurunan BI rate sekarang ini merupakan langkah tepat sehingga perbankan akan cepat mengucurkan pinjaman ke sektor produktif dan investasi. "Dengan adanya kucuran dana perbankan, investasi akan tumbuh," katanya. Meskipun BI rate menurun, katanya, perbankan masih banyak menerapkan prinsip kehati-hatian. "Tidak semua aplikasi pengajuan kredit nasabah selalu disetujui perbankan," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008