Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertanian (Mentan), Anton Apriyantono menyatakan bahwa gagal panen (puso) tanaman padi yang mencapai 29.722 hektare (ha) akibat banjir yang melanda sejumlah wilayah tidak mengganggu produksi padi nasional. "Banjir tahun ini tidak terlalu mengganggu produksi nasional, bahkan target produksi tahun 2008 masih dapat diproyeksikan meningkat lima persen atau sekitar 60 juta hingga 61 juta ton gabah kering giling," kata Apriyantono, usai Rapat Terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat. Anton juga menjelaskan, banjir yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Jawa tidak mengganggu ketahanan pangan. Pemerintah, katanya, terus memonitoring 109.206 ha lahan tanaman padi yang sempat terendam banjir yang berdampak pada rusaknya tanaman padi di sejumlah lokasi. "Jika lahan tanaman padi terendam lebih dari satu minggu, maka ada kemungkinan puso meningkat. Tetapi, kalau kurang dari satu minggu relatif puso lebih rendah," katanya. Menurut dia, banjir tahun ini menyebabkan puso lebih rendah dibanding tahun sebelumnya atau dibanding rata-rata dalam lima tahun. Tahun 2006, dari 127.577 ha areal persawahan yang terkena banjir sebanyak 51.326 ha diantaranya puso. Anton juga mengemukakan, luas tanaman tanam padi tahun 2008 diperkirakan meningkat 300.000 ha dari 2,08 juta ha pada akhir Desember 2007. Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog, Mustafa Abubakar, menyatakan bahwa pemerintah berkomitmen menjaga stabilitas harga dan pasokan bahan pangan. Ia menjelaskan, persediaan beras per 3 Januari 2008 mencapai 1,6 juta ton. Mustafa menambahkan, terkait dengan bencana banjir dan longsor di sejumlah daerah, Bulog telah menyalurkan 2.000 ton beras terdiri atas 1.000 ton di Jawa Timur dan 1.000 ton di Jawa Tengah. Sedangkan, Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Boediono, mengatakan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan arahan bahwa saat ini merupakan waktu sangat krusial, namun tidak ada alasan tidak mencapai sasaran kestabilan harga maupun ketersediaan bahan pokok. "Semua kesiapan pelaksanaan pengamanan baik dari sisi distribusi maupun operasional diserahkan sepenuhnya kepada Bulog secara serentak dan menyeluruh sehingga diharapkan mencapai saaran," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008