Malang (ANTARA) - Pasar murah Ramadhan yang digelar Pemkot Malang di kawasan Stadion Gajayana untuk membantu memenuhi kebutuhan bahan pangan pokok maupun kebutuhan lainnya diserbu warga karena harga yang dipatok di bawah harga pasar, Senin.
Gelaran pasar murah Ramadhan kerja sama Pemkot Malang dengan sejumlah instansi dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) itu digelar selama dua hari, Senin dan Selasa (27-28/5).
Ada 53 stan yang berpartisipasi dalam gelaran pasar murah ini, yakni dari Pemkot Malang, BUMD, BUMN, distributor bahan pangan, unsur perbankan, kesehatan, UMKM, hingga organisasi kemasyarakatan. Kebutuhan bahan pokok, aneka baju bekas, produk-produk UMKM dan penukaran uang paling banyak diserbu warga.
"Pasar murah Ramadan kali ini bisa memaksimalkan pemenuhan kebutuhan masyarakat di Kota Malang menjelang Hari Raya Idul Fitri, karena menjelang Lebaran kebutuhannya biasanya naik. Harga juga demikian," kata Wali Kota Malang Sutiaji di sela pembukaan pasar murah Ramadhan 2019.
Sutiaji mengatakan gelaran pasar murah bertujuan untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan mereka dengan harga terjangkau. Meski ada kenaikan, juga ada keterbatasan keuangan sehingga harus ada subsidi dari pemerintah kota.
Keterlibatan para pemangku kepentingan tersebut diharapkan mampu membawa peningkatan, apalagi menjelang Lebaran, kebiasaan masyarakat biasanya identik dengan hal baru seperti baju dan uang baru.
"Lebaran selalu identik dengan hal-hal baru, bahkan baju pun banyak yang diobral dengan harga murah dari para tenan maupun UMKM yang ambil bagian di pasar murah Ramadhan ini," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Pengembangan Perekonomian Pemkot Malang Rinawati menambahkan adanya pasar murah Ramadhan tersebut sebagai salah satu upaya dalam pengendalian harga kebutuhan pokok di pasaran, sehingga masyarakat bisa mendapatkan apa yang diinginkan dengan harga terjangkau.
"Untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan kebutuhan pokoknya dengan harga terjangkau di bulan Ramadhan hingga menjelang Idul Fitri. Dan, kami juga berharap dengan pelayanan ini mampu mendekatkan sistem pelayanan, baik di bidang kependudukan maupun kesehatan," ucapnya.
Data Bagian Pengembangan Perekonomian Kota Malang disebutkan pasar murah Ramadhan yang digelar setiap tahun selalu membawa dampak positif bagi masyarakat maupun peserta (stan).
Tercatat pada tahun 2016, pasar murah diikuti oleh 28 peserta (stan) dengan omzet Rp396,8 juta, pada 2017, jumlah peserta sama dengan omzet mencapai Rp305 juta dan tahun 2018, jumlah peserta 58 dengan omzet mencapai Rp617 juta.
Baca juga: Pemerintah Kota Malang jamin ketersediaan bahan pokok selama Ramadhan
Baca juga: Bulog jamin ketersediaan kebutuhan pokok di Malang selama Ramadhan
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019