Kupang (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan, acara buka puasa bersama perlu dilanjutkan di masa datang untuk menujukkan bahwa NTT memiliki semangat solidaritas.
"Sebagai Gubernur, saya baru pertama mengikuti acara buka bersama ini. Acara buka puasa ini merupakan model baru, yang perlu kita lanjutkan ke depan. Kalau hari ini di Korem 161/Wirasakti, ke depan bisa di Lanudal," kata Viktor Laiskodat, di Kupang, Senin.
Dia mengemukakan hal itu, pada acara buka puasa bersama Forkopimda, unsur Pemda, TNI, Polri dan komponen masyarakat NTT, yang dirangkaikan dengan HUT ke-62 Kodam IX/Udaya di Makorem Kupang.
Gubernur juga menekankan bahwa puasa harus menjadi momentum untuk mengintropeksi diri untuk melaksanakan sesuatu yang tidak mungkin ditinggalkan.
Puasa merokok misalnya, adalah sesuatu yang mungkin tidak bisa ditinggalkan, tetapi dengan puasa, orang bisa berhenti merokok, kata Gubernur Laiskodat.
"Kalau puasa untuk menahan lapar, sesuatu yang biasa tetapi puasa sesuatu yang tidak bisa ditinggalkan adalah sesuatu yang luar biasa," kata Viktor Laiskodat.
Komandan Korem 161/Wira Sakti Kupang, Brigjen TNI Syaiful Rahman mengatakan, acara buka puasa ini merupakan momentum untuk merajut kebersamaan.
"Masyarakat NTT harus tetap bersatu dalam satu ikatan Flobarmora, sebutan untuk Flores, Sumba dan Timor dan tidak mudah diceraiberaikan," kata Syaiful Rahman.
Dia juga menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Provinsi NTT yang telah memberikan dukungan penuh bagi tersenggaranya acara buka puasa bersama ini.
Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019