Palu (ANTARA) - Petugas meningkatkan pengamanan arus mudik di Pelabuhan Pantoloan, Tawaeli Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah seiring mulai membludaknya arus kedatangan dan keberangkatan penumpang kapal laut.
Kepolisian Resort Palu melalui Polsek Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KP3) Pantoloan melakukan pengamanan arus mudik lebaran di wilayah pelabun Pantoloan.
"Pada hari Senin pukul 01.15 WITA sampai dengan pukul 03.30 wita Polsek KP3 Pantoloan melaksanakan kegiatan pengamanan arus mudik terhadap penumpang di dermaga pelabuhan Pantoloan," kata Kapolres Palu AKBP Mujianto melalui Kapolsek KP3 Pantoloan, Ipda I Ketut Sugiarta di Mapolres Palu, Senin.
Dia mengatakan malam itu pihaknya melakukan pengaman terhadap ribuan penumpang yang tiba maupun berangkat di pelabuhan Pantoloan mengunakan dua kapal KM Labobar rute Palu, Tarakan, Balikpan dan Surabaya, Jawa Timur maupun Kapal KM Lambelu.
"Dari dua kapal itu, kapal KM Labobar tercatat penumpang turun 225 orang, naik 903 orang dan lanjutan 607 orang. Sementara dari kapal KM Lambelu penumpang turun 1814 orang, naik 259 orang dan lanjutan 803 orang," jelasnya.
Dia melanjutkan selain melakukan pengamanan, pihaknya juga membantu masyarakat yang turun maupun naik kapal, demi kelancaran dan memudah masyarakat yang melakukan perjalanan mengunakan jasa transportasi laut tersebut.
"Kami juga melakukan pemeriksaan terhadap orang maupun barang penumpang, dengan sasaran sajam, handak, miras, narkoba, jamret, parkir liar, percaloan, barang bawaan penumpang dan barang ilegal lainnya," katanya.
Untuk mengamankan arus mudik di pelabuhan Pantoloan tersebut, dirinya turun langsung bersama satu pleton personel gabungan dari personel Pol Air, personel Perhubungan dan pihak terkait serta personel BKO Polres Palu.
"Selama giat berjalan aman dan lancar, hasil giat nihil. Hal-hal menonjol nohil situasi aman terkendali, dan kehadiran kami aparat untuk memberi rasa aman kepada masyarakat yang mengunakan jasa transportasi laut mudik lebaran," katanya.
Pewarta: Muhammad Arshandi
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019