Ha Noi (ANTARA News) - Dibawah sinar cahaya biru lampu, tampak berjajar 108 ekor kuda laut yang tubuhnya memiliki garis bergemerlap bagaikan emas. Hewan-hewan kuda laut tersebut merupakan hewan-hewan yang teramat istimewa karena mereka adalah hewan hasil rekayasa genetika pertama di Vietnam. Usia mereka tak lebih dari dua pekan dan ukuran mereka tak mencapai ukuran sebatang korek api. Hewan kuda laut itu dilahirkan dengan menggunakan cara "metoda penyuntikan gen" yang diprakarsai oleh ilmuwan Phan Kim Ngoc dari University College of Science di Ho Chi Minh City. "Gen GFP, yaitu gen yang diambil dari satu jenis ikan laut (jellyfish) yang memiliki bintik-bintik kecil pada tubuh berwarna keemasan. Bintik-bintik keemasan itu disuntikkan kepada telur hewan kuda laut. Sifat genetik bintik keemasan itu masuk ke dalam sel-sel hewan kuda laut hasil rekayasa genetika yang tampak bercahaya gemerlapan saat berada dalam kedalaman laut ," kata Ngoc, kepala departemen physiology hewan. Ngoc dan rekan-rekannya telah menghabiskan waktu tiga tahun mengembangkan tehnik dan telah mengalami kegagalan lebih dari 20 kali dalam upayanya. Ngoc telah mencoba menggunakan tehnik antara lain injeksi- micro dan gagal. Sel telur hewan kuda laut hidup di lingkungan sumber air sehingga lapisan sel mereka kini jauh lebih keras dan kuat. "Berdasarkan pada percobaan yang telah dilakukan di seluruh dunia maka kami memutuskan untuk menggunakan metoda "penyuntikan gen" yang membawa gen sinar gemerlap kedalam sel telur kuda laut," kata Ngoc yang juga ketua tim peneliti yang melakukan penelitian therapi genetika pada tahun 2002. Para ilmuwan bereksperimen dengan sejumlah hewan lainnya namun dengan kuda lautlah usaha memperoleh garis-garis bergemerlap keemasan berhasil. "Setelah berhasil memperoleh garis-garis keemasan kedalam sel telur kuda laut maka kami telah berhasil membuat generasi masa depan kuda laut yang berkilauan." kata Ngoc. "Hewan hasil rekayasa genetika tersebut menandai keberhasilan pertama kami dengan tehnologi pada hewan," kata Professor Pham Thanh, seorang tokoh ilmuwan dibidang bio-teknology. "Keberhasilan ini akan sangat berguna untuk ilmu kedokteran. Metoda tersebut dapat digunakan untuk menangani dan menggantikan gen-gen negatif dengan gen-gen yang baik. Dan pada hewan ternak sapi metoda itu dapat digunakan untuk menghasilkan lebih banyak susu, dan mendapatkan hewan ternak babi yang tidak terlalu banyak lemaknya demikian pula pada hewan ternak ungggas yang jauh lebih unggul. Selain itu juga dapat digunakan untuk melestarikan sejumlah jenis spesies yang hampir punah atau untuk membersihkan lingkungan," kata Ngoc dikutip VNA. "Tehnologi transfer -gen juga dapat digunakan untuk menangani penyakit-penyakit yang tak dapat disembuhkan," kata Ngoc yang mengatakan ia akan menggunakan metoda tersebut untuk menangani penyakit diabetes.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008