Jakarta (ANTARA News) - "Efek Januari" (January effect), kegiatan para pelaku pasar untuk meperbaiki portofolio pada awal tahun, telah mendorong terjadinya kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta menjadi 2.765,190 atau meningkat 1,85 persen (50,125 poin) pada sesi penutupan Jumat. BEI ditutup dengan volume saham yang diperdagangkan mencapai 3,098 miliar dengan total nilai Rp5,175 triliun, dimana 126 saham yang diperdagangkan ditutup dengan harga meningkat, 58 saham tertekan, dan 65 saham ditutup bertahan di harga yang sama. Menurut analis PT Sinarmas Sekuritas, Alfiansyah, para pelaku pasar (investor) memperbaiki posisi portofolio mereka terutama dengan memburu saham-saham yang memiliki kinerja yang baik di tahun 2007 dan prospek di tahun 2008. "Terutama, saham-saham pertambangan yang saat ini atraktif seiring dengan kenaikan harga komoditas pertambangan, seperti batubara dan nikel," katanya. Selain itu, menurut dia, lonjakan harga minyak juga telah mendorong naik harga-harga komoditas pertambangan tersebut. Ia menambahkan, emiten dari saham-saham pertambangan saat ini dipekirakan menuai pendapatan yang meningkat sehingga laba mereka juga diperkirakan meningkat sehingga memperbaiki PER (rasio harga terhadap laba per saham perusahaan) tersebut. Menurut dia, INCO diperkirakan pada 2008 memiliki PER sebesar 7,4 kali, TINS memiliki PER 7,1 dan ANTM memiliki PER 8,06 kali. Selain itu, menurut dia saham-saham sektor agro industri juga atraktif untuk diburu. Hal ini terkit meningkatnya harga-harga komoditas perkebunan terutama CPO. Sementara itu, untuk pengaruh luarnya, katanya, IHSG BEI dipengaruhi oleh penutupan Bursa Saham Hangseng yang menguat, meski beberapa bursa regional seperti Nikkei terkoreksi. Beberapa saham yang mengalami peningkatan harga pada penutupan kali ini di antaranya Bumi Resources (BUMI) naik Rp350 menjadi Rp6.350, Aneka Tambang (ANTM) naik Rp75 menjadi Rp6.525, INCO naik Rp2.300 menjadi Rp97.350, dan Tambang Timah (TINS) naik Rp700 menjadi Rp28.650. Sementara itu beberapa saham yang turun di antaranya saham Gudang Garam (GGRM) turun Rp50 menjadi Rp8.400 dan Indosat (ISAT) turun Rp50 menjadi Rp8.700. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008