Bandung (ANTARA News) - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Suryadharma Ali mengatakan, akan meringankan pengembalian kredit pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) yang terkena bencana alam longsor dan banjir di Jateng dan Jatim. "Kemungkinan juga pembebasan kewajiban kredit, bila hasil pendataan menunjukan kondisi UKM itu tidak lagi sanggup mengembalikan kreditnya," kata Suryadharma Ali seusai Konsolidasi Gerakan Koperasi Wanita, Pedesaan dan Koperasi Ormas Islam di Bandung, Jumat. Ia mengatakan, saat ini pihaknya tengah mendata kerugian yang diderita oleh korban dari kalangan UKM akibat longsor dan banjir yang terjadi di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Beberapa kawasan yang dilanda longsor dan banjir itu, kata dia, merupakan sentra UKM. Namun dengan adanya bencana itu, aktivitas produksi mereka menjadi terhenti dan menderita kerugian yang tidak sedikit. Menurut dia, langkah yang dilakukan saat ini tanggap darurat untuk menyelamatkan para korban bencana alam itu. Selanjutnya dilakukan pendataan kerugian yang dialami. "Banyak UKM yang terkena dampak bencana alam di sana, setelah ada hasil pendataan, baru ambil langkah penanganan usaha mereka itu sehingga mereka bisa memulai kembali aktivitas usahanya," ucapnya. Dikatakan, bencana alam menjadi salah satu kendala dalam pengembangan UKM. Ia mencontohkan, pengembangan UKM yang sudah dirintis lama hancur akibat bencana alam yang terjadi dalam hitungan menit bahkan detik baik itu gempa bumi, banjir, longsor dan yang lainnya. "Akibat bencana aktivitas perdagangan terganggu, ladang, sawah kebun rusak, masyarakat rugi yang akhirnya memunculkan kemiskinan," katanya. Selain itu, tantangan di awal tahun ini adalah tingginya harga minyak dunia yang menembus angka 100 dolar per barrel sehingga berdampak ke semua sektor, terutama perekonomian, demikian Suryadharma Ali.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008