Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di Pasar Spot Antar Bank Jakarta, Jumat sore tetap merosot di atas level Rp9.400 per dolar AS, akibat spekulasi beli dolar AS masih terjadi, meski aktifitas pelaku agak berkurang menjelang liburan akhir pekan. Nilai tukar rupiah turun menjadi Rp9.420/9.425 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.410/9.413 per dolar AS atau melemah 10 poin. Pengamat pasar uang, Edwin Sinaga, di Jakarta, Jumat, mengatakan rupiah masih mendapat tekanan pasar. meski agak berkurang, karena pelaku pasar masih membeli dolar AS. "Tekanan negatif yang tidak besar itu seharusnya memicu Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi, namun BI cenderung lebih menahan diri," katanya. Menurut dia, apabila BI masuk ke pasar, rupiah kemungkinan menguat, karena aksi beli pelaku agak berkurang. BI nampaknya mempunyai kebijakan lain. "Kami optimis pada hari berikut BI akan masuk pasar, sehingga menahan gejolak rupiah yang terus melemah," ucapnya. Selain itu, lanjut dia, rupiah akan mendapat dukungan dari bank sentral AS (The Fed) yang berencana menurunkan suku bunganya sedikitnya 25 basis poin. Dukungan lainnya, lanjutnya, adalah sikap optimis Pemerintah yang menargetkan inflasi pada 2008 sebesar 5 persen yang sedikit lebih baik dibanding tahun lalu yang mencapai 6 persen (tahun lalu mencapai 6,59 persen). "Untuk mencapai inflasi 5 persen, pemerintah harus dapat menjaga stok bahan kebutuhan pokok dan distribusi barang. Namun tantangan utama bagi pemerintah adalah gejolak harga minyak mentah dunia," katanya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008